Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa penerimaan Taruna Baru Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) merupakan langkah strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkelanjutan, bukan sekadar agenda administratif tahunan.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, saat membuka kegiatan Evaluasi Penerimaan Taruna Baru STMKG Tahun 2025 sekaligus Penyusunan Rencana Pelaksanaan Penerimaan Taruna Baru Tahun 2026.
Menurutnya, kualitas lulusan STMKG memiliki peran krusial dalam menentukan mutu layanan BMKG kepada masyarakat, mulai dari penyediaan informasi cuaca, iklim, dan kualitas udara, hingga sistem peringatan dini bencana hidrometeorologi dan geofisika.
“Penerimaan Taruna Baru adalah gerbang awal pembentukan SDM masa depan. Jika terjadi kekeliruan pada tahap ini, dampaknya akan panjang. Sebaliknya, keberhasilan seleksi menjadi investasi strategis bagi keberlanjutan organisasi,” ujar Teuku Faisal dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Desember 2025.
Ia menekankan pentingnya evaluasi pelaksanaan penerimaan taruna STMKG 2025 yang dilakukan secara menyeluruh, objektif, dan berbasis data. Evaluasi ini bertujuan memastikan seluruh tahapan seleksi berjalan sesuai prinsip transparansi, akuntabilitas, keadilan, serta patuh terhadap regulasi yang berlaku, sekaligus mampu menjawab dinamika kebijakan nasional dan kebutuhan BMKG ke depan.
Dalam arahannya, Kepala BMKG juga menyoroti perlunya transformasi pengelolaan SDM yang benar-benar berbasis kebutuhan organisasi, termasuk dalam aspek pengembangan, penempatan, dan promosi pegawai.
“Ke depan, pengembangan, penempatan, dan promosi SDM harus dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi dengan menjunjung prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Kita ingin SDM yang unggul mendapat kepercayaan untuk berkontribusi membangun BMKG,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh hasil evaluasi dan perencanaan harus didokumentasikan dengan baik serta ditindaklanjuti secara konkret, tidak berhenti pada rekomendasi semata.
Sementara itu, Ketua STMKG, Deni, menyampaikan bahwa STMKG terus bertransformasi sebagai institusi pendidikan tinggi sains terapan untuk menopang profesionalisme BMKG di masa depan.
Transformasi tersebut difokuskan pada penguatan kualitas akademik dan sains, tata kelola serta budaya akademik, serta peningkatan rekognisi dan jejaring di tingkat nasional maupun internasional.
“Penerimaan taruna baru bukan hanya proses seleksi administratif, tetapi merupakan pintu masuk pembentukan kualitas intelektual, karakter, dan etos ilmiah calon taruna STMKG,”tegasnya.
Ia berharap evaluasi ini tidak hanya menghasilkan rekomendasi teknis, tetapi juga memperkuat kesepahaman dan komitmen bersama dalam menjadikan STMKG sebagai institusi pendidikan unggul, berdaya saing sains, dan memiliki pengakuan kuat di tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan Evaluasi Penerimaan Taruna Baru STMKG Tahun 2025 dan penyusunan rencana penerimaan Taruna Baru Tahun 2026 tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala BMKG dan diharapkan menjadi fondasi penguatan SDM BMKG yang berkelanjutan di masa mendatang.
Editor: Redaktur TVRINews


