Penajam Paser Utara (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menegaskan pengembangan IKN di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dilakukan melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan berpijak pada kekuatan alam.
"Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berpijak pada kekuatan alam dilakukan di IKN," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, ketika ditanya mengenai pengembangan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu.
Kota hutan, lanjut dia, solusi berbasis alam menuju IKN berkelanjutan menjadi arah utama pembangunan, seiring komitmen menjaga keanekaragaman hayati sebagai warisan bagi generasi mendatang.
Otorita IKN membuktikan, bahwa hutan IKN tidak rusak dengan merilis buku diberi label Potret Alam Nusantara, hasil dari pengamatan keanekaragaman hayati di kawasan IKN yang didokumentasikan berupa foto di dalam buku berhalaman 119 lembar tersebut.
Baca juga: ANRI telusuri jejak perpindahan ibukota negara dari Batavia ke IKN
Beragam spesies satwa, mulai dari Julang Emas, Owa Kelawat, Kubung Malaya hingga berbagai fauna lainnya, terekam dalam buku sebagai gambaran kekayaan biodiversitas Nusantara.
Dokumentasi dalam buku yang diluncurkan Otorita IKN, jelas dia, menjadi bagian dari misi IKN menuju kota yang ramah satwa, dengan pembangunan yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam.
Potret Alam Nusantara disusun melalui kolaborasi Otorita IKN bersama Perkumpulan Mandala Katalika (MANKA), didukung BurungIndonesia, Burungnesia, dan Komunitas Pengamat Burung Nusantara dalam proses dokumentasi dan pengamatan lapangan.
Buku tersebut menandai capaian penanaman pohon yang dilakukan sepanjang 2025, kata dia, sebagai upaya mewujudkan 65 persen IKN sebagai kawasan hutan tropis yang menjadi fondasi pembangunan kota masa depan yang selaras dengan alam.
Baca juga: Otorita IKN pastikan siap sebagai Ibu Kota Politik pada 2028
Otorita IKN komitmen menjaga dan memulihkan lingkungan, sekaligus memperkuat komitmen IKN sebagai kota hutan berkelanjutan dengan melakukan sejumlah kegiatan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, demikian Myrna Asnawati Safitri.
Baca juga: Belgia minat terlibat dalam pembangunan IKN
"Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berpijak pada kekuatan alam dilakukan di IKN," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, ketika ditanya mengenai pengembangan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu.
Kota hutan, lanjut dia, solusi berbasis alam menuju IKN berkelanjutan menjadi arah utama pembangunan, seiring komitmen menjaga keanekaragaman hayati sebagai warisan bagi generasi mendatang.
Otorita IKN membuktikan, bahwa hutan IKN tidak rusak dengan merilis buku diberi label Potret Alam Nusantara, hasil dari pengamatan keanekaragaman hayati di kawasan IKN yang didokumentasikan berupa foto di dalam buku berhalaman 119 lembar tersebut.
Baca juga: ANRI telusuri jejak perpindahan ibukota negara dari Batavia ke IKN
Beragam spesies satwa, mulai dari Julang Emas, Owa Kelawat, Kubung Malaya hingga berbagai fauna lainnya, terekam dalam buku sebagai gambaran kekayaan biodiversitas Nusantara.
Dokumentasi dalam buku yang diluncurkan Otorita IKN, jelas dia, menjadi bagian dari misi IKN menuju kota yang ramah satwa, dengan pembangunan yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam.
Potret Alam Nusantara disusun melalui kolaborasi Otorita IKN bersama Perkumpulan Mandala Katalika (MANKA), didukung BurungIndonesia, Burungnesia, dan Komunitas Pengamat Burung Nusantara dalam proses dokumentasi dan pengamatan lapangan.
Buku tersebut menandai capaian penanaman pohon yang dilakukan sepanjang 2025, kata dia, sebagai upaya mewujudkan 65 persen IKN sebagai kawasan hutan tropis yang menjadi fondasi pembangunan kota masa depan yang selaras dengan alam.
Baca juga: Otorita IKN pastikan siap sebagai Ibu Kota Politik pada 2028
Otorita IKN komitmen menjaga dan memulihkan lingkungan, sekaligus memperkuat komitmen IKN sebagai kota hutan berkelanjutan dengan melakukan sejumlah kegiatan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, demikian Myrna Asnawati Safitri.
Baca juga: Belgia minat terlibat dalam pembangunan IKN
