Jakarta, VIVA – Sinar Mas Land menggandeng Waste4Change mendorong pengelolaan sampah yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Hal itu dilakukan melalui Rumah Pemulihan Material (Material Recovery Facility/MRF) Jatiwaringin.
Advisor President Office Sinar Mas Land sekaligus Project Coordinator TPST BSD City Ignesjz Kemalawarta mengatakan, melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan Waste4Change, pihaknya menghadirkan Rumah Pemulihan Material Jatiwaringin sebagai fasilitas untuk mengelola sampah rumah tangga dari penghuni klaster di BSD City dan sekitarnya.
"Fasilitas ini menjadi bagian dari komitmen kami membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, dalam kerangka ekonomi sirkular yang terintegrasi, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," ujar Ignesjz dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 20 Desember 2025.
Dia menjelaskan, fasilitas Rumah Pemulihan Material Jatiwaringin dikelola oleh PT Sinar Perubahan Persampahan (PT SPP) sebagai joint venture antara Sinar Mas Land dan Waste4Change.
Data 2024 menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang menghasilkan lebih dari 2.100 ton sampah per hari, atau setara dengan hampir 800 ribu ton per tahun. Angka tersebut menempatkan Tangerang sebagai salah satu wilayah dengan timbulan sampah terbesar di sekitar Provinsi Banten.
Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menutup sejumlah lapak limbah ilegal yang beroperasi tanpa izin dan tidak memenuhi ketentuan pengelolaan sampah yang berlaku. Kondisi itu menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas pengelolaan sampah yang resmi, berizin, dan memenuhi standar lingkungan nasional.
Sementara itu, Waste4Change sendiri merupakan bagian dari ekosistem Digital Hub, yang merupakan business enabler dan pusat inovasi Sinar Mas Land yang mengintegrasikan ekosistem startup, perusahaan multinasional, serta pelaku di bidang teknologi, kesehatan, dan pendidikan di berbagai proyek Sinar Mas Land di Indonesia.
Chief Executive Officer atau CEO Waste4Change M. Bijaksana Junerosano mengatakan, pihaknya saat ini memiliki misi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah menuju nol sampah untuk mengatasi masalah persampahan di Indonesia yang sangat banyak.
"Untuk mewujudkan misi ini, kami perlu berkolaborasi dengan banyak pihak di lintas sektor untuk percepatan pengurangan sampah di Indonesia,” ungkapnya.





