Video Viral Ungkap Segalanya: Drone Israel Tertembak, F-16 Hantam Kasino Kamboja

erabaru.net
6 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Rangkaian peristiwa mulai dari dugaan penembakan jatuh pesawat nirawak buatan Israel, serangan udara intensif oleh jet tempur Thailand, hingga perebutan posisi darat di wilayah perbatasan, menandai fase baru konflik yang kian kompleks.

Video Viral: Drone Dominator XP Israel Diduga Ditembak Jatuh

Pada 18 Desember, sebuah video yang beredar luas di internet memperlihatkan puing-puing drone Dominator XP yang terbakar di darat pada malam hari. Drone tersebut diduga ditembak jatuh oleh militer Kamboja. Dominator XP dikenal sebagai drone jarak jauh berdaya jelajah lama, dikembangkan oleh industri pertahanan Israel dengan platform pesawat sipil bermesin ganda DA42.

Drone ini lazim digunakan untuk pengintaian, pengawasan, dan pengumpulan intelijen, dengan kemampuan membawa beragam sensor canggih—mulai dari inframerah, radar aperture sintetis (SAR), hingga radar maritim. Spesifikasinya mencakup waktu terbang lebih dari 20 jam, muatan maksimum 373 kilogram, dan ketinggian operasi hingga 8.000 meter. Thailand diketahui mengoperasikan tiga unit dengan harga sekitar 9 juta dolar per unit; Meksiko juga termasuk operatornya.

Rekaman memperlihatkan drone ditembak jatuh pada malam hari, lalu terbakar hebat setelah menghantam darat—sebuah tantangan teknis yang tidak ringan bagi pertahanan udara Kamboja.

Bagaimana Drone Itu Bisa Dijatuhkan?

Secara umum, kemampuan pertahanan udara Kamboja dinilai terbatas dan didominasi sistem portabel jarak pendek buatan Tiongkok, yang efektif terhadap target rendah. Namun, mendeteksi dan mencegat drone besar pada malam hari tetap sulit.

Perhatian kemudian tertuju pada sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah KS-1 (Kaishan-1)—versi ekspor HQ-12—yang secara teori mampu menjangkau hingga 70 km dengan ketinggian intersepsi di atas 20 km. Militer Kamboja secara resmi menerima Kaishan-1 pada September 2023, dan sejak itu muncul laporan sporadis bahwa sistem ini telah dikerahkan. Hingga kini, mekanisme pasti penembakan belum terkonfirmasi, namun Kaishan-1 disebut sebagai kemungkinan terbesar.

Bagi Kamboja, insiden ini—jika terkonfirmasi—akan menjadi salah satu keberhasilan pertahanan udara langka yang pernah dicapai.

Serangan Udara Thailand: F-16 Menggempur Sasaran di Banteay Meanchey

Masih pada 18 Desember, antara pukul 14.00–15.00 waktu setempat, Angkatan Udara Thailand mengerahkan jet tempur F-16 secara intensif untuk menyerang pangkalan militer dan gudang senjata Kamboja di Provinsi Banteay Meanchey—wilayah perbatasan strategis.

Rekaman warga menunjukkan gudang senjata terkena serangan langsung, memicu asap hitam tebal yang membubung tinggi. Lokasi berada di sekitar Kota Poipet, gerbang darat penting Thailand–Kamboja yang berpenduduk padat, sehingga banyak dokumentasi pasca-serangan beredar.

Dalam video lain, terlihat setidaknya dua bom dijatuhkan ke beberapa bangunan kasino di pusat Poipet. Militer Thailand menyatakan lokasi tersebut digunakan sebagai titik pengumpulan pasukan dan gudang senjata oleh militer Kamboja.

Roket Artileri DTI-2: Debut Tempur Senjata Buatan Thailand

Pada 17 Desember, militer Thailand merilis video penggunaan roket artileri DTI-2 buatan dalam negeri untuk menyerang wilayah Preah Vihear IV. Sistem ini sepenuhnya dirancang dan diproduksi Thailand, dengan berat roket 65 kg dan jangkauan hingga 40 km—menandai debut tempur pertama DTI-2.

Kemajuan Pasukan Darat Thailand

Di darat, pasukan Thailand terus mencatat kemajuan taktis. Rekaman 18 Desember menunjukkan perebutan posisi garis depan Kamboja, dengan temuan senapan mesin berat, mortir 120 mm, dan berbagai amunisi buatan Tiongkok.

Pada 17 Desember, pasukan Thailand juga menguasai kembali reruntuhan Kuil Ta Kwai di dekat Provinsi Surin, memaksa pasukan Kamboja mundur. Situs bersejarah ini telah diperebutkan sejak konflik pecah Juli 2025. Meski gencatan senjata dicapai 29 Juli, Kamboja kemudian mendirikan basis di kompleks kuil tersebut. Rekaman memperlihatkan emosi dan semangat tinggi prajurit Thailand saat merebut kembali lokasi itu.

Sebelumnya, pada 16 Desember pukul 18.00, Angkatan Darat Kerajaan Thailand mengumumkan penguasaan wilayah Zan’anma. Upacara pengibaran bendera dan nyanyian lagu kebangsaan menandai klaim kendali wilayah.

Kasino Perbatasan: Dari Pariwisata ke Medan Tempur

Sepanjang konflik, bangunan kasino di wilayah perbatasan kerap menjadi sasaran. Jumlahnya bukan satu atau dua, melainkan sedikitnya 8–10 gedung. Dalam video terbaru, gedung-gedung tersebut terbakar hebat pasca-serangan.

Di lapangan, bangunan ini lebih menyerupai kompleks tertutup dengan tembok tinggi—ditengarai sebagai pusat penipuan daring. Militer Thailand menilai kawasan tersebut digunakan untuk peluncuran artileri atau drone, menunjukkan keterkaitan erat antara militer Kamboja dan jaringan penipuan.

Gambaran dari Sisi Kamboja

Video dari pihak Kamboja memperlihatkan serangan dari bunker, sebagian prajurit tanpa alas kaki, serta penggunaan meriam antitank dan senapan serbu buatan Tiongkok. Rekaman malam hari lainnya menunjukkan tembakan roket beruntun ke arah Thailand—diduga dari peluncur roket RM-70 buatan Ceko—dengan suara roket membelah langit malam.

Latihan Militer Tiongkok–Kamboja dan Standarisasi Alutsista

Beredar pula video televisi Thailand yang menampilkan latihan militer Kamboja dengan instruktur Tiongkok di daratan Tiongkok. Hampir seluruh perlengkapan terlihat standar Tentara Pembebasan Rakyat, termasuk senapan Tipe 95 kaliber 5,8 mm dan helm balistik bulat.

Video lain memperlihatkan latihan gabungan Mei 2025, dengan tembak langsung artileri buatan Tiongkok. Seorang komandan Kamboja menyebut latihan tersebut memperdalam pemahaman teknologi dan persenjataan kedua pihak.

Fenomena Unik: Ritual Keagamaan di Tengah Perang

Meski sama-sama mayoritas Buddha, konflik ini menampilkan fenomena langka: biksu Kamboja melakukan ritual terhadap jenderal Thailand, sementara jenderal Kamboja meminta doa keselamatan sebelum ke medan perang—pemandangan yang jarang dalam peperangan modern.

Upaya Gencatan Senjata dan Mediasi

Hingga 18 Desember, belum ada tanda gencatan senjata. Pada 17 Desember, Thailand mengajukan tiga syarat tegas:

  1. Gencatan senjata sepihak tanpa syarat oleh Kamboja.
  2. Pelaksanaan nyata dan berkelanjutan, tanpa serangan lanjutan.
  3. Itikad baik pembersihan ranjau darat.

Syarat ini dinilai sangat keras dan belum diterima Phnom Penh. Pada 18 Desember, utusan khusus Kementerian Luar Negeri Tiongkok tiba di Thailand dan Kamboja untuk menengahi.

Dinamika Ketergantungan Kamboja dan Respons Opini Publik

Kedua negara memiliki hubungan dengan Tiongkok, namun ketergantungan Kamboja jauh lebih besar—baik dari sisi persenjataan maupun ekonomi. Di sekitar Pelabuhan Sihanoukville, berbagai kompleks penipuan dilaporkan dikelola jaringan asal Tiongkok, disebut-sebut memiliki pengaruh kuat.

Seiring konflik berjalan, muncul fenomena menarik: sebagian warganet di Tiongkok daratan secara terbuka menyatakan dukungan terhadap operasi militer Thailand.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Meninggal Setelah Makan Burger, Investigasi Menemukan Alergi Daging yang Ditularkan Kutu
• 10 jam lalukompas.id
thumb
Foto: Polisi Amankan Benda Mirip Bom di GKPS Bandung
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Damkar Jaktim Evakuasi Ular Sanca 1,5 Meter dari Rumah Roy Marten
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Kemenkes Lepas Ratusan Relawan Dokter dan Nakes Bantu Penanganan Bencana ke Aceh
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Boni Hargens: Lima Logical Fallacies Dalam Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
• 19 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.