Jakarta, VIVA – Remaja Indonesia kini tak lagi hanya sibuk dengan sekolah dan media sosial. Di tengah perubahan ekonomi dan derasnya arus digital, generasi muda justru menunjukkan kecerdikan baru dalam membangun masa depan finansial mereka sejak dini. Mulai dari pekerjaan sampingan hingga bisnis kecil-kecilan, cara remaja memandang uang dan kemandirian finansial mengalami pergeseran signifikan.
Survei terbaru menunjukkan hampir setengah remaja Indonesia, atau sekitar 46 persen, telah menjalani pekerjaan sampingan atau merintis usaha kecil untuk menambah pemasukan. Tak berhenti di situ, 59 persen generasi Z bahkan sudah aktif menabung dengan tujuan memulai bisnis sendiri. Angka ini mencerminkan kesadaran baru bahwa stabilitas finansial tak selalu harus menunggu usia dewasa atau karier mapan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Fenomena ini muncul di tengah tekanan sosial dan digital yang kerap memicu kecemasan finansial. Bagi banyak remaja, menciptakan peluang ekonomi sendiri dipandang sebagai cara paling realistis untuk mengurangi ketergantungan dan membangun rasa aman di masa depan.
Sejalan dengan tren tersebut, upaya penguatan literasi keuangan dan kewirausahaan sejak usia sekolah mulai mendapat perhatian. PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) terlibat dalam program edukasi kewirausahaan dan keuangan yang menjangkau ratusan siswa di Jakarta dan Bogor.
Dony Sianipar, Legal Director PT AIG Insurance Indonesia, menilai kewirausahaan kini bukan lagi wacana, melainkan pilihan nyata bagi generasi muda.
“Kewirausahaan kini menjadi pilihan nyata bagi generasi muda untuk membangun kemandirian finansial. Karena itu, siswa perlu dibekali keterampilan praktis—mulai dari menemukan peluang, menyusun rencana bisnis yang terukur, hingga mengambil keputusan finansial yang bijak. Program ini memberi mereka pengalaman langsung untuk menguji ide, menilai risiko, dan memahami bagaimana sebuah usaha dapat tumbuh menjadi peluang ekonomi,” ujar Dony dalam keterangannya, dikutip Sabtu 20 Desember 2025.
Program Be Entrepreneurial yang berlangsung pada September hingga Desember 2025 melibatkan 607 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Bogor. Dalam program ini, siswa diajak memahami proses membangun usaha secara menyeluruh, mulai dari menggali ide, menyusun model bisnis, hingga mempresentasikan rencana usaha melalui sesi business pitch. Puluhan rencana bisnis siswa nantinya diuji langsung melalui kegiatan Market Day.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/4644317/original/038462000_1699674195-IMG_4244.jpeg)

