China dan AS Intensifkan Diplomasi Redam Konflik Thailand-Kamboja

bisnis.com
5 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA - China dan Amerika Serikat kembali turun tangan secara terpisah untuk mendorong gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja.

Upaya tersebut dilakukan di tengah eskalasi konflik perbatasan yang menewaskan sekitar 60 orang dan memaksa lebih dari setengah juta warga mengungsi.

Dilansir dari Reuters pada Sabtu (20/12/2025), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat waktu setempat menghubungi Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow. 

Dalam percakapan tersebut, Rubio menegaskan kembali keprihatinan Washington serta mendesak Thailand untuk menurunkan eskalasi dan kembali mematuhi kesepakatan gencatan senjata, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis berbicara dengan mitranya dari Thailand dan Kamboja. Kementerian Luar Negeri China menyebut kedua pihak telah menyatakan keinginan untuk meredakan ketegangan dan mencapai gencatan senjata.

“Intensitas bentrokan pada putaran konflik kali ini jauh melampaui insiden sebelumnya. Jika terus berlanjut, situasi ini tidak akan menguntungkan kedua belah pihak dan justru akan melemahkan persatuan Asean,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Kementerian Luar Negeri China juga menambahkan bahwa seorang utusan khusus telah mengunjungi kedua negara untuk membantu memulihkan perdamaian.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan Sihasak telah menegaskan posisi Bangkok kepada Rubio dan membagikan informasi mengenai langkah ke depan, termasuk rencana kehadiran Thailand dalam pertemuan Asean pada Senin pekan depan. 

Kementerian juga mengonfirmasi adanya komunikasi antara Sihasak dan Wang Yi.

Sementara itu, Kamboja belum memberikan komentar resmi terkait pendekatan yang dilakukan Washington dan Beijing.

Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn dijadwalkan menghadiri pertemuan di Kuala Lumpur pada Senin. Pertemuan tersebut akan menjadi dialog tatap muka pertama antara kedua pemerintah sejak pertempuran kembali pecah pada 8 Desember.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN yang turut memediasi gencatan senjata Juli lalu, menyatakan optimisme secara hati-hati terhadap hasil pertemuan. Menurutnya, para pemimpin Thailand dan Kamboja sama-sama menunjukkan keinginan untuk mencapai solusi damai.

Thailand dan Kamboja saling menuding sebagai pihak yang memicu runtuhnya gencatan senjata Juli, yang sebelumnya diperluas menjadi kesepakatan lebih luas pada Oktober untuk menyelesaikan konflik. 

Sekitar 60 orang dilaporkan tewas dan lebih dari setengah juta warga mengungsi sejak pertempuran kembali pecah pekan lalu antara dua negara tetangga tersebut. Eskalasi terbaru ini mematahkan gencatan senjata yang sebelumnya dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhir Juli.

Kedua negara telah lama berselisih terkait sejumlah segmen perbatasan darat sepanjang 817 kilometer. Saat ini, pertempuran meluas dari wilayah hutan di pedalaman dekat Laos hingga ke provinsi pesisir.

Bentrokan dilaporkan masih berlanjut pada Jumat. Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand menyebut Kamboja menembakkan senjata berat ke sejumlah wilayah, yang kemudian dibalas oleh militer Thailand.

Ketegangan sebenarnya telah meningkat sejak bulan lalu, ketika Thailand menangguhkan langkah-langkah deeskalasi, termasuk penarikan pasukan dan senjata berat serta pembebasan tawanan perang Kamboja. 

Langkah tersebut diambil setelah seorang prajurit Thailand mengalami luka parah akibat ranjau darat. Bangkok menuding ranjau tersebut termasuk yang baru dipasang oleh Kamboja, tuduhan yang dibantah Phnom Penh.

Thailand menegaskan bahwa penghentian pertempuran hanya dapat dilakukan jika pihak lawan terlebih dahulu menghentikan aksi militer dan mengajukan proposal gencatan senjata yang jelas. Sementara itu, Kamboja menyatakan pihaknya hanya bertindak untuk mempertahankan diri dari operasi militer Thailand.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Okezone.com Raih Penghargaan Top Media of The Year 2025
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
Sedia Payung! BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Ini
• 13 jam lalukompas.com
thumb
KPK: Kasi Datun Kejari Hulu Sungai Utara Kalsel kabur saat OTT
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
Daftar Mobil Bekas yang Diburu Menjelang Pergantian Tahun
• 23 jam laluviva.co.id
thumb
ITDC Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Pengunjung Mandalika Saat Libur Natal dan Tahun Baru
• 11 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.