Bocah laki-laki berusia 9 tahun, Muhammad Axle Harman Miller, ditemukan tewas di rumahnya di Kompleks BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, pada Selasa (16/12).
Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, menyebut terdapat 19 luka tusuk senjata tajam dan 3 luka memar di tubuh korban. "22 luka. Di leher ada, di sekujur tubuh ada," katanya, Jumat (19/12).
Senjata tersebut belum ditemukan.
Ketua RT setempat, Istianto, menyebut kedua orang tua Axle sehari-harinya sibuk sehingga biasanya jarang di rumah.
Axle adalah anak bungsu (3 bersaudara) Anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman, yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat industri. Ibunya Axle bekerja sebagai karyawati kantoran.
Berdasarkan informasi dari Kapolres Cilegon AKBP Martua Raja Taripar Laut Silitonga yang disampaikan Kapolsek Cilegon Kota Kompol Firman Hamid, rumah berpilar tersebut sedang tidak dijaga orang dewasa.
Petugas sekuriti dan asisten rumah tangga (ART) sedang izin tidak masuk kerja. Ayah dan ibu Axle juga sedang tidak di rumah.
CCTV rumah pun diduga rusak. Yang dikumpulkan oleh polisi adalah rekaman CCTV di sekitar rumah tersebut.
Yang pertama kali melihat Axle berlumuran darah penuh luka tusuk adalah kakaknya yang masih berusia 11 tahun, berinisial D.
"Pukul 14.20 WIB, ayah korban menerima panggilan telepon dari anak keduanya yang terdengar panik dan meminta pertolongan," kata Firman.
Firman melanjutkan, "Mendapat kabar tersebut, ayah korban segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan menuju rumahnya." Jarak kedua lokasi ini 10 km.
"Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat. Korban kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi bersama saksi," ujar Firman.
"Setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak RS menyatakan korban telah meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam," lanjutnya.
Kasatreskrim Polres Cilegon AKP Yogatama mengatakan pihaknya telah memeriksa warga sekitar, sambil menunggu keluarnya hasil autopsi terhadap jasad korban.
"Pemeriksaan itu sudah ada 8 orang saksi yang diperiksa, termasuk yang ada di lingkungan tempat kejadian," katanya, Kamis (18/12).
Menurut polisi, tidak ada indikasi perampokan di rumah itu: Tidak ada yang acak-acakan, rusak, bahkan 5 handphone pun masih ada di dalam rumah.




