Jakarta (ANTARA) - Helikopter TNI Angkatan Udara EC-725/H225M Caracal mendarat di landasan penuh lumpur tebal demi mengantarkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (19/12).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya pengiriman logistik lewat udara dilakukan lantaran akses darat belum bisa digunakan untuk mendistribusikan logistik ke Aceh Tamiang.
"Langkah tersebut ditempuh untuk mempercepat penyaluran bantuan ke wilayah yang akses daratnya terbatas," tambah I Nyoman.
Dia menjelaskan pendaratan helikopter harus dilakukan dengan hati-hati karena kontur landasan yang tidak rata.
Lumpur yang belum mengering itu terlihat dalam sekitar 30 centimeter atau setara betis orang dewasa jika dilihat dari video yang diterima ANTARA dari Dispenau.
Masyarakat yang hendak mengambil logistik pun melangkah dengan berat lantaran harus menembus lumpur yang ada di sekitar helikopter.
Baca juga: TNI AU kerahkan A400M untuk antar logistik ke lokasi bencana Aceh
Sementara itu, helikopter Caracal lainnya dengan nomor registrasi HT-7202 mendarat di aliran Sungai di Desa Segene, Kabupaten Aceh Tengah, untuk menyalurkan bantuan seberat satu ton.
"Distribusi juga dilakukan ke Lapangan Musara Alun dan Desa Kekuyang, Kabupaten Aceh Tengah, dengan masing-masing satu ton logistik," jelas I Nyoman.
Hingga saat ini, aktivitas pengantaran logistik menggunakan helikopter ke wilayah yang sulit dijangkau masih terus berlangsung.
I Nyoman melanjutkan TNI AU terus mengerahkan helikopter untuk menembus daerah terpencil dan medan tersulit sekalipun guna memastikan logistik sampai ke lokasi bencana.
"TNI Angkatan Udara berkomitmen hadir cepat dan tepat dalam setiap misi kemanusiaan untuk memastikan bantuan dapat diterima masyarakat terdampak bencana,” ujar I Nyoman.
Baca juga: TNI kerahkan helikopter antar 4 ton logistik ke lokasi bencana di Aceh
Baca juga: Helikopter AU mendarat di sungai demi distribusikan logistik di Aceh
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya pengiriman logistik lewat udara dilakukan lantaran akses darat belum bisa digunakan untuk mendistribusikan logistik ke Aceh Tamiang.
"Langkah tersebut ditempuh untuk mempercepat penyaluran bantuan ke wilayah yang akses daratnya terbatas," tambah I Nyoman.
Dia menjelaskan pendaratan helikopter harus dilakukan dengan hati-hati karena kontur landasan yang tidak rata.
Lumpur yang belum mengering itu terlihat dalam sekitar 30 centimeter atau setara betis orang dewasa jika dilihat dari video yang diterima ANTARA dari Dispenau.
Masyarakat yang hendak mengambil logistik pun melangkah dengan berat lantaran harus menembus lumpur yang ada di sekitar helikopter.
Baca juga: TNI AU kerahkan A400M untuk antar logistik ke lokasi bencana Aceh
Sementara itu, helikopter Caracal lainnya dengan nomor registrasi HT-7202 mendarat di aliran Sungai di Desa Segene, Kabupaten Aceh Tengah, untuk menyalurkan bantuan seberat satu ton.
"Distribusi juga dilakukan ke Lapangan Musara Alun dan Desa Kekuyang, Kabupaten Aceh Tengah, dengan masing-masing satu ton logistik," jelas I Nyoman.
Hingga saat ini, aktivitas pengantaran logistik menggunakan helikopter ke wilayah yang sulit dijangkau masih terus berlangsung.
I Nyoman melanjutkan TNI AU terus mengerahkan helikopter untuk menembus daerah terpencil dan medan tersulit sekalipun guna memastikan logistik sampai ke lokasi bencana.
"TNI Angkatan Udara berkomitmen hadir cepat dan tepat dalam setiap misi kemanusiaan untuk memastikan bantuan dapat diterima masyarakat terdampak bencana,” ujar I Nyoman.
Baca juga: TNI kerahkan helikopter antar 4 ton logistik ke lokasi bencana di Aceh
Baca juga: Helikopter AU mendarat di sungai demi distribusikan logistik di Aceh
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450912/original/094444100_1766207923-7fcf5196-213c-432e-be86-63e3e53350e9.jpeg)
