WASHINGTON, KOMPAS.TV - Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah melakukan serangan besar ke markas ISIS di Suriah.
Serangan itu disebut sebagai respons atas terbunuhnya tentara AS yang bertugas di negara tersebut,
Dilansir dari BBC, Sabtu (20/12/2025), Komando Pusat AS (Centcom) mengatakan jet tempur, helikopter, dan artileri mereka telah menyasar lebih dari 70 target dan lokasi di sepanjang Suriah.
Baca Juga: Putin Janji Tak akan Berperang Lagi, Syaratnya Barat Harus Perlakukan Rusia dengan Hormat
Selain itu pesawat dari Yordania juga terlibat dalam penyerangan tersebut.
Disebutkan bahwa operasi itu telah menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi.
Amunisi tersebut digunakan untuk menargetkan infrastruktur dan lokasi senjata ISIS yang telah diketahui.
“Kami menyerang dengan sangat kuat terhadap benteng-benteng ISIS,” tutur Presiden AS Donald Trump.
Penyerangan terhadap ISIS di Suriah tersebut menyusul penyergapan ISIS di Kota Palmyra pada 13 Desember lalu, yang menewaskan dua tentara AS dan seorang penerjemah sipil AS.
Pada pernyataan di media sosial X, Centcom, yang mengarahkan operasi militer AS di Eropa, Afrika dan Indo-Pasifik, mengatakan Operasi Hawkeye Strike diluncurkan pukul 16.00 waktu setempat, Jumat (19/12/2025).
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC
- donald trump
- suriah
- isis
- centcom
- serangan besar
- markas isis



