Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membidik kerja sama dengan berbagai institusi dari beragam sektor untuk memperluas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi pada 2026 melalui penyediaan layanan perbankan komprehensif bagi karyawan mitra.
Pasalnya, bagi BTN, KPR subsidi masih menjadi portofolio mayoritas. Adapun penyalurannya, catat perseroan, terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
“Mulai tahun 2026, kami akan create demand dengan mencari debitur yang potensial dari institusi-institusi yang ada di berbagai sektor.” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Nixon mencontohkan, perseroan mendapatkan komitmen untuk dapat melayani kebutuhan KPR subsidi bagi para guru Muhammadiyah. Ia meyakini, banyak potensi serupa dengan berbagai institusi lainnya.
“Dengan upaya ini, BTN dapat merekomendasikan debitur KPR subsidi potensial kepada developer sehingga dapat semakin mengakselerasi penyaluran KPR subsidi,” kata Nixon.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), total penyaluran KPR FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) nsecara nasional untuk periode 19 Desember 2025 mencapai 263.017 unit senilai Rp32,67 triliun dari 39 bank penyalur, 22 asosiasi pengembang perumahan dan didukung oleh 7.998 pengembang.
Rumah-rumah subsidi yang disalurkan FLPP tersebut terletak di 12.981 perumahan yang tersebar di 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Di antara seluruh bank penyalur, BTN mendominasi penyaluran KPR Sejahtera FLPP. Dari angka tersebut, penyaluran KPR Sejahtera FLPP oleh BTN mencapai sekitar 70 persen terhadap angka penyaluran secara nasional.
Adapun pada Sabtu (20/12), pemerintah menggelar akad massal KPR subsidi di Serang, Banten. Dari 50.030 unit, sebanyak 300 akad dilakukan di lokasi acara yakni Perumahan Pondok Banten Indah di Serang. Sedangkan sisanya yang sebanyak 49.730 akad berlangsung secara online diikuti oleh 39 bank penyalur yang tersebar di 33 provinsi di 110 titik di kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara akad massal KPR subsidi ini dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Merah Putih, para pemimpin daerah, direksi bank-bank penyalur dan BP Tapera, serta berbagai asosiasi developer.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya terhadap BTN atas perannya mendukung pemenuhan rumah rakyat melalui penyaluran KPR FLPP yang mencapai sebanyak 182.952 unit pada 2025, tertinggi di antara para mitra bank penyalur lainnya secara nasional.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang hari ini bersatu sehingga kita bisa memberikan kualitas hidup kepada rakyat kita. Mereka harus punya rumah yang layak. Ini sangat membanggakan, tapi masih jauh dari yang harus kita capai,“ kata Presiden.
Presiden mengatakan, masih ada 29 juta rakyat yang belum memiliki rumah sehingga seluruh stakeholders, baik pemerintah maupun para pelaku ekosistem perumahan nasional harus bekerja keras dan bekerja sama dengan kompak demi kesejahteraan rakyat.
“Saya minta Pak Ara (Menteri PKP Maruarar Sirait) pastikan ke pengembang untuk perbaiki kualitas rumah-rumahnya,” ujar Presiden.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait juga mengapresiasi BTN sebagai bank dengan penyaluran KPR FLPP terbanyak.
Terlebih, di antara para debitur akad massal KPR di Serang, terdapat asisten rumah tangga (ART) yang mampu membeli rumah dari gajinya. Hal ini menandakan keberhasilan program dalam membantu rakyat memiliki rumah dengan biaya terjangkau.
“Hari ini terjadi ART memiliki rumah dari gajinya sendiri dan atas namanya sendiri. Terima kasih untuk kerja kerasnya, untuk bank Himbara terima kasih atas dukungannya,” kata Menteri PKP.
Baca juga: BTN ingin kredit tahun depan bisa tumbuh di kisaran 10-12 persen
Baca juga: BTN beri relaksasi debitur KPR terdampak bencana di Sumatera
Baca juga: BTN optimis bisa salurkan 220 ribu unit KPR subsidi hingga akhir tahun
Pasalnya, bagi BTN, KPR subsidi masih menjadi portofolio mayoritas. Adapun penyalurannya, catat perseroan, terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
“Mulai tahun 2026, kami akan create demand dengan mencari debitur yang potensial dari institusi-institusi yang ada di berbagai sektor.” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Nixon mencontohkan, perseroan mendapatkan komitmen untuk dapat melayani kebutuhan KPR subsidi bagi para guru Muhammadiyah. Ia meyakini, banyak potensi serupa dengan berbagai institusi lainnya.
“Dengan upaya ini, BTN dapat merekomendasikan debitur KPR subsidi potensial kepada developer sehingga dapat semakin mengakselerasi penyaluran KPR subsidi,” kata Nixon.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), total penyaluran KPR FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) nsecara nasional untuk periode 19 Desember 2025 mencapai 263.017 unit senilai Rp32,67 triliun dari 39 bank penyalur, 22 asosiasi pengembang perumahan dan didukung oleh 7.998 pengembang.
Rumah-rumah subsidi yang disalurkan FLPP tersebut terletak di 12.981 perumahan yang tersebar di 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Di antara seluruh bank penyalur, BTN mendominasi penyaluran KPR Sejahtera FLPP. Dari angka tersebut, penyaluran KPR Sejahtera FLPP oleh BTN mencapai sekitar 70 persen terhadap angka penyaluran secara nasional.
Adapun pada Sabtu (20/12), pemerintah menggelar akad massal KPR subsidi di Serang, Banten. Dari 50.030 unit, sebanyak 300 akad dilakukan di lokasi acara yakni Perumahan Pondok Banten Indah di Serang. Sedangkan sisanya yang sebanyak 49.730 akad berlangsung secara online diikuti oleh 39 bank penyalur yang tersebar di 33 provinsi di 110 titik di kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara akad massal KPR subsidi ini dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Merah Putih, para pemimpin daerah, direksi bank-bank penyalur dan BP Tapera, serta berbagai asosiasi developer.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya terhadap BTN atas perannya mendukung pemenuhan rumah rakyat melalui penyaluran KPR FLPP yang mencapai sebanyak 182.952 unit pada 2025, tertinggi di antara para mitra bank penyalur lainnya secara nasional.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang hari ini bersatu sehingga kita bisa memberikan kualitas hidup kepada rakyat kita. Mereka harus punya rumah yang layak. Ini sangat membanggakan, tapi masih jauh dari yang harus kita capai,“ kata Presiden.
Presiden mengatakan, masih ada 29 juta rakyat yang belum memiliki rumah sehingga seluruh stakeholders, baik pemerintah maupun para pelaku ekosistem perumahan nasional harus bekerja keras dan bekerja sama dengan kompak demi kesejahteraan rakyat.
“Saya minta Pak Ara (Menteri PKP Maruarar Sirait) pastikan ke pengembang untuk perbaiki kualitas rumah-rumahnya,” ujar Presiden.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait juga mengapresiasi BTN sebagai bank dengan penyaluran KPR FLPP terbanyak.
Terlebih, di antara para debitur akad massal KPR di Serang, terdapat asisten rumah tangga (ART) yang mampu membeli rumah dari gajinya. Hal ini menandakan keberhasilan program dalam membantu rakyat memiliki rumah dengan biaya terjangkau.
“Hari ini terjadi ART memiliki rumah dari gajinya sendiri dan atas namanya sendiri. Terima kasih untuk kerja kerasnya, untuk bank Himbara terima kasih atas dukungannya,” kata Menteri PKP.
Baca juga: BTN ingin kredit tahun depan bisa tumbuh di kisaran 10-12 persen
Baca juga: BTN beri relaksasi debitur KPR terdampak bencana di Sumatera
Baca juga: BTN optimis bisa salurkan 220 ribu unit KPR subsidi hingga akhir tahun





