Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Bener Meriah
Pascabanjir dan longsor yang melanda Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada 26 November 2025, dua desa hingga kini masih terisolasi.
Desa Cekal dan Desa Pantan Kemuning belum dapat diakses secara normal akibat jalan amblas, jembatan terputus, serta kondisi tanah yang masih labil.
Keterisolasian wilayah tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas warga, terutama dalam menjangkau layanan kesehatan. Akses penghubung antardesa yang belum pulih membuat masyarakat kesulitan menuju puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Meski dihadapkan pada keterbatasan akses dan risiko keselamatan, pelayanan kesehatan tetap hadir bagi warga terdampak. Tenaga kesehatan dari Puskesmas Lampahan terus berupaya menjangkau dua desa tersebut dengan menembus medan berat, menggunakan sepeda motor dan berjalan kaki.
"Medannya cukup berat, badan jalan longsor dan jembatan putus, sehingga akses menuju ke sana sangat terbatas. Tapi kami tahu, warga sangat membutuhkan layanan kesehatan,' ujar dokter gigi Puskesmas Lampahan, drg. Indah Kaswara dalam keterangan tertulis, dikutip dari siaran pers yang diterima tvrinews.com, Sabtu, 20 Desember 2025.
Selama masa tanggap bencana, Puskesmas Lampahan telah melakukan empat kali kunjungan ke Desa Cekal dan Desa Pantan Kemuning. Kunjungan tersebut melibatkan enam tenaga kesehatan yang terdiri dari koordinator puskesmas, dokter gigi, perawat, serta tenaga teknis.
Dalam setiap kunjungan, tim tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga melakukan pemeriksaan kesehatan dasar dan pemantauan kondisi warga. Perhatian khusus diberikan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
"Kami memastikan kondisi warga tetap terpantau. Jika tidak didatangi, mereka sama sekali tidak memiliki akses ke layanan kesehatan," ungkapnya.
Selain layanan medis, tim kesehatan juga menyalurkan obat-obatan serta membagikan paket sikat dan pasta gigi kepada warga, khususnya yang berada di posko pengungsian. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi masyarakat selama masa darurat.
"Pelayanan ini masih berlangsung, dan beberapa waktu ke depan akan terus kami lakukan sampai akses ke desa benar-benar dapat dilalui dengan aman," ucapnya.
Editor: Redaksi TVRINews



