Pantau - Institut Pertanian Bogor University melibatkan dosen dan mahasiswa untuk memulihkan dampak sosial banjir di sejumlah wilayah Sumatera melalui pendekatan terpadu berbasis ilmu pengetahuan.
Sebanyak 18 dosen dan 25 mahasiswa diterjunkan ke Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk mendampingi masyarakat terdampak.
Pemulihan dilakukan secara menyeluruh dengan mencakup aspek pangan, kesehatan, serta pendampingan psikososial bagi warga korban banjir.
Rektor IPB Alim Setiawan menyatakan keterlibatan sivitas akademika merupakan bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menjawab persoalan sosial secara langsung.
IPB memandang perguruan tinggi tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan riset, tetapi juga sebagai agen pemulihan sosial berbasis keilmuan.
Tim relawan IPB memberikan pelatihan pembuatan pangan darurat berupa nasi steril siap makan kepada relawan lokal dan perguruan tinggi posko bencana.
Inovasi nasi steril tersebut dirancang agar dapat diproduksi dan dimanfaatkan secara mandiri di wilayah terdampak bencana.
Nasi steril dapat langsung dikonsumsi tanpa dimasak, memiliki daya simpan hingga dua tahun, dan disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.
Varian menu nasi steril yang diperkenalkan meliputi nasi liwet, nasi kuning, nasi uduk, nasi goreng, dan nasi ayam jeruk purut.
Selain bantuan pangan, IPB juga memberikan pendampingan psikososial untuk membantu pemulihan mental dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat terdampak banjir.
Keterlibatan mahasiswa dilaksanakan melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi sebagai bagian dari mata kuliah wajib.
Program KKNT Inovasi menekankan pembelajaran berbasis pengalaman nyata dengan terjun langsung ke tengah masyarakat.
Tema KKNT Inovasi IPB 2025 mengusung “Pengembangan Berkelanjutan Masyarakat Agromaritim untuk Mencapai Socio-Resilience”.
