EtIndonesia. Setelah Shanghai Xiai Group kolaps dan ketua direksinya ditangkap, para investor yang melakukan “pembelaan hak” justru berupaya keras “menyelamatkannya”. Alasannya sederhana: mereka tahu, begitu uang masuk ke tangan otoritas, uang itu tidak akan pernah keluar lagi. Drama absurd “korban membela pelaku” ini menyoroti gambaran suram kekuasaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Media swadaya yang memantau insiden massa di daratan Tiongkok, “Zuótiān” (Yesterday), mengungkapkan bahwa pada 17 Desember 2025 pagi, pintu depan Unit Investigasi Kejahatan Ekonomi Biro Keamanan Publik Distrik Baoshan di Jalan Tietong, Shanghai, diblokade rapat oleh ribuan investor Aixinghe.
Video di lokasi memperlihatkan massa aksi meneriakkan slogan “Bebaskan orangnya” secara serempak. Banyak di antara mereka mengangkat poster cetak bertuliskan “Kembalikan ketua kami, biarkan perusahaan beroperasi normal”.
Seorang demonstran perempuan bahkan menyebut polisi di seberang sebagai “preman” dan mengatakan bahwa mereka baru saja merebut kembali seorang demonstran dari tangan polisi.
Menurut sumber tersebut, para demonstran juga membawa surat petisi bersama yang penuh cap telapak tangan merah, menuntut pembebasan Wu Fengqin, ketua Xiai Group, yang sebelumnya ditangkap atas dugaan penggalangan dana ilegal. Hingga larut malam hari itu, masih banyak investor yang bertahan di lokasi dan tidak mau bubar.
Dikabarkan bahwa Wu Fengqin adalah anggota PKT dan pernah dijatuhi sanksi karena penyelewengan keuangan. Setelah mendirikan Shanghai Xiai Health Technology Group pada 2017, ia membungkus dirinya sebagai “anggota Konferensi Permusyawaratan Politik”, “mentor kewirausahaan perempuan”, dan “pelopor bantuan pertanian”, sehingga memperoleh kepercayaan luas, terutama dari kalangan paruh baya dan lansia.
Pada 2023, Wu Fengqin meluncurkan “Aixinghe Mall”. Sejak 2024 hingga kini, melalui berbagai aplikasi seperti “Aixinghe”, “Aixing Youxuan”, dan “Mutual Aid Flash Auction Mall”, ia menjanjikan imbal hasil harian 1%–1,27% dengan tingkat pengembalian tahunan fantastis 365%–466%, dan dengan cepat menipu dana hingga ratusan miliar yuan.
Aixinghe kolaps pada November tahun ini. Para investor segera melancarkan berbagai aksi penagihan di Zhejiang, Shanghai, dan daerah lain, menuntut “hukuman berat bagi penipu Wu Fengqin”.
Namun setelah Wu Fengqin ditangkap pada Desember ini, sikap para investor berbalik 180 derajat, dan mereka mulai dengan keras menuntut agar polisi “membebaskan ketua yang penuh cinta kasih”.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa perubahan sikap ini bukan karena para investor benar-benar mencintai Wu Fengqin, melainkan karena keputusasaan mereka terhadap polisi dan hukum partai komunis Tiongkok. Mereka tahu persis, selama uang masih berada di tangan Wu Fengqin, masih ada secercah harapan untuk mendapatkan kembali investasi mereka. Namun jika uang itu jatuh ke tangan polisi, artinya kerugian total tanpa harapan kembali.
Banyak kasus historis—termasuk Zhongzhi Group, Dingyifeng, Yongbeida, Shupai, dan lainnya—telah berulang kali membuktikan bahwa begitu kasus semacam ini masuk ke proses hukum, dana investasi akan diserap oleh pihak berwenang dan hampir mustahil untuk dipulihkan.
Dalam kasus Haihui International, bahkan terjadi penahanan dana oleh polisi dalam jangka panjang dan penundaan penanganan perkara secara sengaja.
Oleh karena itu, para investor Aixinghe nekat mempertaruhkan segalanya untuk “menyelamatkan” Wu Fengqin, dengan harapan bahwa jika ia dibebaskan, setidaknya ia masih dapat mengembalikan sebagian dari investasi mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, seiring ketatnya keuangan PKT, perampasan aset perusahaan telah menjadi hal yang lazim. Bahkan media resmi PKT sendiri pernah melaporkan bahwa banyak pemerintah daerah sibuk melakukan apa yang disebut “penangkapan lintas laut”, yakni membidik perusahaan swasta dari daerah lain.
Yang dimaksud dengan “penangkapan lintas laut” adalah aparat keamanan dan penegak hukum daerah merekayasa tuduhan, menangkap pemilik perusahaan swasta lintas wilayah, lalu memeras “uang tebusan” dalam jumlah besar. (Hui/asr)



