Jelang Laga, Tomas Trucha Sebut Malut United Punya Skuad dengan DNA Juara PSM Makassar dan Persib Bandung

harianfajar
12 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — PSM Makassar bersiap menghadapi salah satu ujian terberat di paruh musim Super League 2025/2026. Pada pekan ke-15, Skuad Juku Eja dijadwalkan menjamu Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (21/12/2025). Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan pertemuan sarat gengsi dan cerita, terutama melihat komposisi pemain Malut United yang dipenuhi nama-nama berlabel juara.

Pelatih PSM Makassar, Tomas Trucha, tak menutupi kewaspadaannya. Juru taktik asal Republik Ceko itu bahkan secara terbuka menyebut Malut United sebagai lawan terberat yang akan dihadapi PSM sejak dirinya menukangi Juku Eja. Penilaian itu bukan tanpa dasar. Dari hasil analisis video pertandingan, Trucha melihat sebuah tim dengan mental kuat, pengalaman panjang, dan karakter kompetitif yang sudah teruji di level tertinggi sepak bola nasional.

“Bisa saya bilang tim ini adalah campuran mantan pemain Persib dan PSM Makassar. Mereka menunjukkan permainan terbaik. Selalu termotivasi dan tahu cara bermain,” ujar Tomas Trucha dalam sesi konferensi pers jelang laga, Sabtu (20/12/2025).

Pernyataan itu mencerminkan respek tinggi Trucha terhadap Malut United, yang musim ini tampil sebagai salah satu kekuatan baru dengan skuad berpengalaman. Laskar Kie Raha memang membangun tim dengan fondasi pemain-pemain matang yang pernah merasakan atmosfer persaingan papan atas dan tekanan laga besar.

Tercatat, ada tiga eks pemain PSM Makassar yang kini berseragam Malut United, yakni Yakob Sayuri, Yance Sayuri, dan Safrudin Tahar. Ketiganya bukan nama asing bagi publik Parepare dan Makassar. Mereka pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan PSM di berbagai musim dan paham betul karakter permainan Juku Eja.

Selain itu, Malut United juga diperkuat enam mantan pemain Persib Bandung: M Ridwan, Frets Butuan, Ciro Alves, Tyronne del Pino, David da Silva, dan Gustavo Franca. Kombinasi ini membuat Trucha menyebut Malut United sebagai tim dengan “DNA juara”—mentalitas yang terbentuk dari pengalaman bermain di klub besar dengan target tinggi.

“Melihat profil dan usia pemain mereka, pertandingan besok akan jauh lebih sulit dari yang saya bayangkan sebelumnya,” kata Trucha, menggarisbawahi betapa matang dan solidnya komposisi lawan.

Di sisi lain, PSM Makassar juga menghadapi tantangan internal. Jeda kompetisi yang cukup panjang menjadi pedang bermata dua. Trucha mengakui, waktu istirahat tersebut memang berguna untuk memulihkan kondisi fisik pemain dan mengisi ulang energi. Namun, terlalu lama tanpa pertandingan kompetitif juga berpotensi mengganggu ritme permainan.

“Dua minggu break terlalu lama bagi kita. Selama latihan ada momen di mana pemain memberikan yang terbaik, namun menjaga ritme dari minggu ke minggu adalah kunci yang sebenarnya,” ungkap Trucha.

Kondisi tersebut memaksa tim pelatih bekerja ekstra keras untuk memastikan intensitas latihan tetap tinggi dan fokus pemain terjaga. Apalagi, PSM Makassar harus melakukan rotasi akibat absennya sejumlah pemain pilar yang terkena akumulasi kartu.

Namun, alih-alih menjadikan situasi ini sebagai beban, Trucha justru melihatnya sebagai peluang. Rotasi pemain dipandang sebagai kesempatan emas bagi para pemain pelapis untuk membuktikan kualitas dan kesiapan mereka tampil di level tertinggi.

Beberapa perubahan posisi telah disiapkan. Trucha mencontohkan rotasi yang sebelumnya berjalan cukup sukses, seperti pergantian peran Daisuke Sakai dengan Lucas Dias, serta rotasi di lini tengah antara Muh Arfan dan Akbar Tanjung. Skema ini membuka opsi taktis yang lebih fleksibel bagi PSM Makassar.

“Saya percaya ini menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk cek apakah mereka siap. Saya harap mereka memberikan performa baik agar saya mendapat ‘sakit kepala yang bagus’ dalam menentukan pemain ke depannya karena kualitas mereka yang merata,” ujar Trucha.

Bagi Trucha, memiliki banyak pilihan pemain dengan performa seimbang justru menjadi kemewahan tersendiri. Ia ingin membangun tim yang tidak bergantung pada satu atau dua nama saja, melainkan kolektivitas yang solid dan konsisten.

Meski demikian, Trucha menegaskan bahwa kunci kemenangan bukan semata soal taktik atau strategi di atas kertas. Menurutnya, sikap dan mentalitas pemain akan menjadi penentu utama dalam laga krusial seperti ini.

“Taktik sehebat apa pun tidak akan berjalan tanpa attitude yang tepat,” tegasnya.

Pesan itu menjadi sinyal jelas bahwa PSM Makassar harus tampil dengan mental petarung jika ingin menaklukkan Malut United. Bermain di Stadion BJ Habibie, dukungan suporter menjadi modal penting, namun hanya akan berarti jika diimbangi dengan determinasi tinggi di lapangan.

Laga PSM Makassar vs Malut United diprediksi berlangsung ketat, keras, dan penuh duel. Di satu sisi ada Juku Eja yang ingin menjaga konsistensi dan memanfaatkan laga kandang, di sisi lain ada Laskar Kie Raha dengan skuad bermental juara yang siap mencuri poin.

Minggu malam di Parepare bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga tentang pembuktian karakter. Apakah PSM Makassar mampu menaklukkan tim dengan DNA juara, atau justru Malut United yang kembali menunjukkan kelasnya sebagai kekuatan baru Super League. Semua akan terjawab di lapangan hijau


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bencana Mengepung RI: Sektor Ini Paling Berdarah-darah
• 16 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Kemenkes Revitalisasi 800 Puskesmas Pascabanjir Sumatra dan Aceh
• 14 jam laluidntimes.com
thumb
BI Catat Asing Lepas SBN Rp 620 Miliar Sepekan, Saham Masih Diminati
• 21 jam lalukatadata.co.id
thumb
Truk Bermuatan Besi Tabrak Suzuki Ertiga di Cakung, Dua Orang Tewas
• 9 jam lalukompas.com
thumb
Reformasi Polri Dapat Sorotan Luas Publik, Komisi Terima Ratusan Masukan Tertulis dan Pertemuan Langsung
• 3 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.