Mendagri: Pemerintah dengar dan pahami kritik penanganan bencana

antaranews.com
15 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat terkait kinerja penanganan bencana di sejumlah daerah terdampak di Sumatera dan Aceh.

"Kami, pemerintah, mendengar dan memahami berbagai kritik serta masukan dari masyarakat terhadap penanganan bencana di Sumatera," ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Tito mengakui masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera. Medan yang berat serta keterbatasan teknis di lapangan menjadi tantangan utama dalam proses penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintah yang dinilai belum optimal, termasuk aksi pengibaran bendera putih oleh korban bencana banjir dan longsor di Aceh sebagai simbol keputusasaan.

Tito menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila upaya pemerintah selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan.

Namun, ia menegaskan pemerintah terus melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan guna mempercepat pemenuhan kebutuhan darurat korban bencana.

"Dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan. Kendala di lapangan memang cukup besar karena medan yang berat. Namun, sebagai pemerintah, kami berkewajiban untuk terus bekerja, mengatasi hambatan, memperbaiki kinerja, dan bergerak cepat memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," ujarnya.

Baca juga: Prabowo: Tantangan selalu ada, bencana kita hadapi bersama

Tito menekankan bahwa para korban bencana saat ini membutuhkan soliditas dan solidaritas dari seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat.

Menurutnya, semangat gotong royong dan kemanusiaan menjadi kunci utama dalam proses pemulihan daerah terdampak.

"Uluran tangan masyarakat sangat membantu. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Mari terus bersama-sama dalam bingkai soliditas kebangsaan dan kemanusiaan untuk mempercepat pemulihan," kata Tito.

Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 19 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera mencapai 1.068 jiwa.

Sementara jumlah korban yang masih dinyatakan hilang tercatat sekitar 190 orang, serta jumlah pengungsi mencapai sekitar 577.600 jiwa yang tersebar di sejumlah wilayah terdampak di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Baca juga: BPBD Agam: 72 korban bencana hidrometeorologi belum ditemukan

Baca juga: Wamensos ajak masyarakat gotong royong bantu korban bencana Sumatera


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Begini Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Proyek, Astaganaga!
• 2 jam lalujpnn.com
thumb
Prabowo Serah Terima Kunci Rumah Subsidi ke Guru hingga Tukang Cukur di Serang
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Polisi: Kasus akan Dibuka Secara Terang Benderang
• 16 jam lalukompas.tv
thumb
Saling Bersenggolan Motor, Pemuda Tega Aniaya Kurir | BORGOL
• 21 jam lalukompas.tv
thumb
Terjaring OTT KPK, Bupati Bekasi Ade Kuswara Miliki 31 Bidang Tanah Rp76,5 Miliar
• 1 menit laluokezone.com
Berhasil disimpan.