Grid.ID - Aksi Dedi Mulyadi kutuk oknum perusak alam yang nakal mendadak ramai jadi sorotan. Sang Gubernur Jawa Barat itu bahkan sampai membandingkan dengan Belanda.
Seperti yang diketahui, sebelum Dedi Mulyadi kutuk oknum perusak alam, ia memang sempat melakukan inpeksi dadakan. Yakni ke lahan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di Kabupaten Bandung.
Di sana, Dedi Mulyadi melihat banyak lahan telah kosong dan gundul. Sontak saja, melihat hal tersebut, Dedi langsung meminta penjelasan kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna terkait pengosongan lahan tersebut.
Dadang lantas mengatakan bahwa pengosongan lahan itu adalah ulah dari PTPN sendiri.
“Lahan milik PTPN legal, tapi yang membongkarnya ilegal,” ujar Bupati Bandung, Dadang Supriatna dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/12/2025).
“Berarti banjir kemarin bisa jadi penyebabnya dari sini,” timpal Dedi Mulyadi.
Tak berhenti sampai di situ, Dedi juga menduga kelakukan PTPN menyewakan tanah membuat warga menjadi kalang kabut.
“Ini kan kelakuan PTPN juga awalnya, setelah diserang, rakyat nangis-nangis gak ada yang bantu,” imbuh Dedi Mulyadi.
Sontak saja, praktik sewa lahan itu pun dianggap Dedi Mulyadi adalah sebuah trik atau kelakuan busuk dari oknum nakal yang bisa merusak alam.
“Pokoknya kelakuan busuk tinggalin yang merusak alam," tegas Dedi Mulyadi.
“Pokokna didoakeun ku aing nu ngarusak alam Jawa Barat, kaluhur teu sirungan ka handap teu akaran. Siapa pun ya mau pejabat mau rakyat,” imbuh Dedi Mulyadi.
Setelah Dedi Mulyadi kutuk oknum perusak alam itu, melansir dari TribunJabar.id, sang gubernur lantas menyentil aksi Dirut PTNP yang tak berani memberi sanksi kepada anak buah yang salah. Dan membandingan hal itu dengan masa penjajahan Belanda.
Menurut Dedi, dengan hasil perkebunan, Belanda mampu membangun Gedung Sate. Sementara bangsa Indonesia hanya bisa merusaknya.
“Kan kita nih dikasih amanah, jangan kalah sama Belanda mencintai negara,” ujar
“Belanda mengurus PTPN bisa membangun Gedung Sate, bangsa kita menghabiskan tanah-tanahnya,” tandasnya. (*)
Artikel Asli

