21 Desember Jadi Hari Terpendek di Tahun 2025, Lho Kok Bisa?

medcom.id
11 jam lalu
Cover Berita
Jakarta: Tahun 2025 yang akan segera habis ini, terdapat hari yang menjadi hari terpendek dalam periode satu tahun. Hal tersebut dikarenakan adanya fenomena astronomi yakni fenomena titik balik matahari musim dingin atau yang disebut winter solstice.
 
Istilah "hari terpendek" merujuk pada durasi penyinaran Matahari. Karena kemiringan poros bumi sebesar 23,5 derajat menjauhi Matahari di Belahan Bumi Utara, wilayah tersebut menerima sinar matahari pada sudut yang sangat rendah
 
Hari terpendek ini akan dialami kawasan wilayah bumi di bagian utara khatulistiwa. Wilayah ini mencakup daerah Amerika Utara, bagian utara Amerika Selatan, benua Eropa, dua pertiga bagian utara dari Afrika, serta sebagian besar wilayah benua Asia.

Kejadian ini juga akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, yakni sebagian besar Provinsi Aceh, Sumatera Utara, sebagian kecil Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
 
Karena letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, tidak semua daerah dapat merasakan perbedaan durasi siang dan malam yang ekstrem. Namun, fenomena ini tetap menandai puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia serta posisi Matahari yang akan terlihat lebih condong ke arah selatan dari biasanya.
 
Hari terpendek ini diasumsikan memiliki durasi siang yang paling singkat dan durasi malam yang paling panjang selama periode satu tahun. Munculnya hari ini dikarenakan adanya fenomena soltis. 
  Baca juga: 10 Fenomena Langit Desember 2025: Ada Supermoon hingga Komet Antarbintang
 
Fenomena ini jatuh pada tanggal 21 Desember, terjadi saat posisi Matahari berada tepat di titik paling selatan dari garis khatulistiwa langit, tepatnya di atas Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn).
 
Secara teknis, solstis terjadi pada saat yang sama di seluruh dunia, namun perbedaan zona waktu membuat tanggalnya bisa bergeser antara 21 atau 22 Desember. Untuk wilayah Indonesia, puncak solstis ini diperkirakan terjadi pada siang hari menuju sore,
 
Bagi pengamat langit, ini adalah waktu terbaik untuk menikmati malam yang panjang dan bersiap menyambut kembalinya hari-hari yang lebih terang di tahun yang baru.
 
(Fany Wirda Putri)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bolehkah Menonton Tayangan Dewasa Bersama Pasangan? Begini Penjelasan Buya Yahya
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
• 22 jam lalusuara.com
thumb
Selain Tutup Komentar, Aura Kasih Tulis tentang Ujian usai Terseret Dugaan Penyebab Atalia Gugat Cerai Ridwan Kamil
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
Air Terjun Mendadak Muncul di Wilayah Ini, Pertanda Petaka atau Tidak?
• 17 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Ribut-ribut di Tambang Emas Ilegal di Minahasa Tenggara, 3 Orang Tewas
• 5 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.