VIVA – Ada banyak cara yang dilakukan pasangan suami istri untuk membangun keintiman di atas ranjang. Selain aktif mencari informasi, sebagian pasangan juga memilih menyaksikan tayangan dewasa sebagai referensi.
Pilihan ini kerap dianggap membantu menciptakan suasana yang lebih romantis dan membuka wawasan seputar hubungan intim, terutama bagi pasangan yang baru menikah dan masih minim pengalaman atau pemahaman mengenai urusan ranjang.
Namun bagaimana Islam melihat fenomena ini, bolehkah pasangan suami istri menyaksikan tayangan dewasa demi urusan ranjang mereka? Terkait dengan hal itu, Buya Yahya angkat bicara, dijelaskan ulama kenamaan itu, menyaksikan tayangan dewasa bersama pasangan tidak dibenarkan. Sebab hal tersebut dapat membangkitkan syahwat dan bisa merusak kejiwaan seseorang.
"Secara syariat tidak dibenarkan membangkitkan syahwat dan itu merusak kejiwaan seseorang. Jangan percaya dengan fatwa picisan kalau suami istri nonton film seperti itu. Bangkitkan syahwat itu adalah kegilaan," kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah, Minggu 21 Desember 2025.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Buya Yahya, anggapan bahwa menyaksikan tayangan dewasa bersama pasangan dapat meningkatkan keintiman di atas ranjang merupakan pemahaman yang keliru. Menurut Buya Yahya, tontonan semacam itu justru dapat mengalihkan nafsu, sehingga dorongan yang muncul bukan lagi tertuju pada pasangan, melainkan pada sosok lain yang ada dalam tayangan tersebut.
"Itu adalah film, dan itu film, film itu peran, gambar-gambar dan itu menjadikan orang-orang melanglang dengan khayalannya dan naudzubillah efeknya sangat luar biasa besar yang akan kembali kepada yang di rumah. Karena yang dimiliki tidak seperti yang di sana (film) sehingga dia tidak akan puas sampai kapanpun rendah dia pada akhirnya dan tidak akan puas dengan istrinya, tidak puas dengan suaminya," lanjut Buya Yahya.
Buya Yahya juga menegaskan bahwa meski menonton dengan suami di rumah, tindak itu bukan suatu yang baik. Sebab jika dilihat secara syariat secara kejiwaan, secara akhlak tidak pantas.
"Kalau Anda perempuan seorang ibu punya rasa malu terhormat kira-kira pantas tidak ibu nonton film porno dilihat anak pasti malu karena akhlak tidak baik itu. Sehingga tidak sedikit suami yang menuntut istrinya begini begitu yang perempuan juga demikian suamiku tidak memenuhi kebutuhanku karena begini rusak semuanya, dan sebab kehancuran di rumah tangga selanjutnya. Wallahualam," ujar Buya Yahya.





