Polisi Taiwan mengungkap sosok pelaku penyerangan bom asap dan penusukan di Taipei, Taiwan hingga berujung empat orang tewas, termasuk pelaku. Polisi mengungkap pelaku pernah bertugas di militer.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/12/2025) Presiden Taiwan, Lai Ching-te menjanjikan penyelidikan penuh dan terbuka terhadap serangan tersebut. Pelaku menewaskan tiga orang, sementara sedikitnya 11 orang lainnya terluka.
Tersangka diidentifikasi berusia 27 tahun yang berasal dari keluarga Chang. Dia dicari karena mangkir dari dinas cadangan. Dia juga pernah bertugas di militer, namun diberhentikan karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Lai Ching-te mengatakan tersangka tewas dengan cara melompat dari sebuah gedung saat menghindari penangkapan. Para pejabat menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang disengaja, tetapi belum diketahui motifnya pasti penyerangan.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang secara tragis kehilangan nyawa mereka dalam serangan yang mengerikan dan kejam semalam, dan menyampaikan simpati saya kepada keluarga mereka," kata Lai.
Lai mengatakan bahwa ia telah memerintahkan penyelidikan penuh dan menyeluruh. Dia mengatakan bahwa pihak berwenang harus "ebih berhati-hati dan proaktif serta meningkatkan protokol darurat.
"Begitu panggilan atau pesan diterima, pasukan reaksi cepat harus tiba secepat mungkin dan harus mampu menghentikan serangan semacam itu," tuturnya.
Lai mengatakan bahwa pasukan tersebut harus dilatih dan diperlengkapi untuk operasi kontra-terorisme untuk melindungi warga negara.
Kepala kepolisian Taiwan, Chang Jung-hsin mengatakan tersangka bertindak sendiri. Pihak kepolisian masih mencari tahu motifnya.
"Dia bertindak sesuai dengan rencana, untuk membunuh orang secara acak. Mengenai motifnya, saya pikir masih perlu terus dipahami dan diselidiki," jelasnya.
Salah seorang saksi, Louis (36), mengatakan bahwa ia melihat pelaku di stasiun Zhongshan, tak lama setelah mendengar tentang serangan pertama di stasiun utama. Saat itu dia melihat pelaku melempar bom asap.
"Saya melihatnya berjalan ke tengah jalan. Saya bertanya-tanya mengapa dia berjongkok di tengah jalan dan kemudian saya melihatnya melemparkan bom asap," kata Louis.
Louis menyebut situasi di lokasi sangat kacau. Dia langsung berlari saat pelaku melemparkan bom asap ke arah kerumunan.
"Ketika dia melemparkannya, saya merasa ada yang tidak beres, jadi saya berbalik dan berlari," kata dia.
"Ada banyak orang di sana pada saat itu, dan sangat kacau. Saya masih merasa terguncang," tambahnya.
(wnv/wnv)



