REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Banjir bandang melanda kawasan wisata pemandian air panas Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu. Hingga malam ini, Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan belum ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
"Hingga malam ini, belum ada laporan korban jiwa dari pengunjung wisata tersebut," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta.
Tim BPBD Kabupaten Tegal telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat dan penanganan darurat. Banjir ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan aliran sungai meluap dan menghantam kawasan wisata Guci.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Kawasan objek wisata air panas pancuran 13 terdampak kejadian ini. Banjir bandang ini membuat kolam air panas di lokasi tersebut tersapu derasnya arus air," tambahnya.
Pantauan visual di lapangan menunjukkan bahwa sebagian area wisata telah tertutup material lumpur, pasir, dan batu yang terbawa arus banjir. Demi keamanan, kawasan wisata tersebut ditutup sementara untuk umum.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Abdul Muhari juga mengimbau masyarakat di sepanjang aliran Sungai Gung untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.




