Pemerintah kembali menggelar akad massal 50.030 unit rumah subsidi yang dilakukan secara hybrid bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai daerah Indonesia. Untuk itu, akad dilakukan oleh berbagai profesi seperti guru sampai tukang cukur.
Adapun pada salah satu akad massal 50.030 KPR FLPP & serah Terima Kunci Tahun 2025 di Perumahan Pesona Banten, Serang, Sabtu (20/12), kunci rumah diserahkan secara simbolis kepada 10 penerima mulai dari guru, penyandang tunanetra, tukang pijat, pedagang kopi keliling, pengemudi ojek daring, penjual seblak, prajurit TNI, buruh, dai, nelayan, serta tukang cukur.
“Ada ART bisa punya rumah dari gajinya sendiri. Ada guru, ada pengemudi ojek, dan ini yang kita inginkan. dan pikirkan para pengembang, terima kasih semuanya sekali lagi,” kat Presiden Prabowo dalam acara tersebut.
Berdasarkan catatan Kementerian PKP, hingga 19 Desember 2025, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 263.017 unit rumah subsidi dengan nilai Rp 32,67 triliun.
Penyaluran tersebut melibatkan 39 bank penyalur, 22 asosiasi pengembang perumahan, serta didukung oleh 7.998 pengembang. Rumah subsidi ini tersebar di 12.981 kawasan perumahan pada 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota di Indonesia.
29 Juta Warga RI Belum Punya Rumah
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyebut masih terdapat sekitar 29 juta warga Indonesia yang belum memiliki rumah.
“Hari ini saya merasa gembira walaupun saya sadar perjalanan masih jauh, cita-cita kita masih jauh 29 juta rakyat kita masih belum punya rumah,” ujarnya.
Untuk itu, Prabowo menuturkan bahwa Menteri PKP Maruarar Sirait harus mencari solusi atas persoalan tersebut.Menurutnya, Indonesia memang punya kekayaan sumber daya yang besar. Namun, tantangan utama selama ini adalah kemampuan dalam mengelola kekayaan tersebut secara optimal dan bertanggung jawab untuk kepentingan rakyat.
"Jadi, Pak Ara kerja keras, semua menteri kita kompak kita cari jalannya kalau ada kehendak, pasti ada jalan," kata Prabowo.
