Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry menyampaikan berbagai langkah antisipatif telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan penumpang sekaligus risiko cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada akhir tahun selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Windy Andale menyatakan seluruh aspek keselamatan telah melalui audit internal maupun eksternal dan dinyatakan siap digunakan dalam kondisi darurat.
"Selain itu, ketersediaan alat kesehatan di kapal komersial dan perintis juga kami pastikan dalam kondisi siap guna untuk mendukung penanganan situasi darurat,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Sabtu (20/12/2025)
Untuk menjamin keselamatan dan kelancaran angkutan Nataru, ASDP menerapkan strategi mitigasi secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
Dari sisi operasional dan sistem, ASDP menerapkan manajemen arus dan delaying system di pelabuhan utama maupun rest area guna mencegah penumpukan kendaraan dan penumpang.
ASDP juga mengoptimalkan pola operasi Tiba–Bongkar–Berangkat (TBB) agar perputaran kapal menjadi lebih cepat dan efisien, terutama di lintasan padat.
Pada aspek armada dan kapasitas, ASDP memperkuat koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta operator kapal. Kapal cadangan juga disiagakan di lintasan strategis seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Dari sisi keselamatan penumpang, ASDP menekankan pentingnya validasi data tiket dan identitas guna memastikan kesesuaian manifest dan mencegah terjadinya kelebihan kapasitas.
Pengawasan terhadap dokumen kapal, proses loading unloading, hingga operasional pelabuhan dilakukan secara ketat bersama BPTD dan Person on Charge (POC).
"Tantangan yang selama ini selalu diwaspadai selama Nataru adalah lonjakan volume penumpang serta potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran layanan penyeberangan," terangnya.
Mengantisipasi tantangan tersebut, ASDP menyiapkan contingency plan komprehensif, termasuk penyediaan tugboat, teknisi yang siaga 24 jam, serta penyiapan pelabuhan alternatif seperti Ciwandan, Wika Beton, BBJ Bojonegara, Muara Piluk, KBS, hingga Pelabuhan Panjang.
Di sisi pengendalian operasional, ASDP memperkuat peran Port Operation Control Center (POCC) serta layanan customer service yang beroperasi 24/7 selama periode Nataru.
Tak hanya itu, ASDP juga menambah dan mengoptimalkan fasilitas pelabuhan, mulai dari penyediaan shuttle penumpang, peningkatan penerangan dan kelistrikan, hingga penataan akses pejalan kaki agar lebih aman dan nyaman.




