Kegiatan bertajuk Edukasi Finansial untuk Mahasiswa di Era Digital tersebut menjadi bagian dari komitmen Prudential Syariah dalam membekali generasi muda dengan pemahaman perencanaan dan proteksi keuangan berbasis prinsip syariah sejak bangku kuliah.
Melalui edukasi ini, mahasiswa diharapkan mampu mengelola keuangan secara lebih bijak, berkelanjutan, serta sejalan dengan nilai-nilai Islam. Apalagi, generasi muda diproyeksikan menjadi penggerak utama perekonomian nasional di masa depan, namun di saat yang sama dihadapkan pada tantangan finansial yang kian kompleks.
Tekanan biaya hidup menjadi salah satu isu utama. Survei Deloitte 2025 Gen Z and Millennial Survey mencatat, sebanyak 39 persen Generasi Z menempatkan kenaikan biaya hidup sebagai kekhawatiran terbesar, melampaui isu kesehatan mental maupun pengangguran.
Di sisi lain, tingkat pemahaman terhadap keuangan syariah di Indonesia masih relatif terbatas. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2025 menunjukkan, literasi keuangan syariah baru mencapai 43,42 persen, sementara tingkat inklusinya masih di kisaran 13,41 persen. Angka tersebut mencerminkan masih besarnya ruang untuk memperluas edukasi dan akses keuangan syariah, khususnya bagi generasi muda.
Head of Sharia Advocacy & Strategic Initiatives Prudential Syariah, Bondan Margono, menekankan bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan fondasi penting dalam membangun sistem ekonomi yang inklusif dan tangguh.
“Generasi muda perlu dipersiapkan sejak dini agar mampu menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian di masa depan. Perencanaan keuangan yang matang, termasuk pemahaman akan pentingnya proteksi melalui asuransi syariah, menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan finansial,” ujar Bondan.
Dukungan terhadap program ini juga disampaikan Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah, Dr. Amirsyah Tambunan, M.Ag. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut kerja sama antara Prudential Syariah dan MPW PP Muhammadiyah dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah secara lebih luas.
“Kami memiliki visi yang sejalan untuk menghadirkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus memperkuat peran asuransi sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional,” katanya.
Sejak Agustus 2025, kolaborasi Prudential Syariah dan MPW PP Muhammadiyah telah melahirkan berbagai program edukasi, termasuk kelas literasi keuangan syariah yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan ekosistem asuransi syariah.
Ke depan, Prudential Syariah menargetkan jangkauan edukasi yang lebih luas kepada generasi muda, seiring upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perencanaan dan proteksi keuangan berbasis syariah.
“Kami ingin terus menjadi mitra terpercaya bagi generasi sekarang dan mendatang dalam membangun kemandirian finansial yang selaras dengan prinsip syariah,” tutup Bondan.
Selain melalui inovasi produk, Prudential Syariah juga memperkuat distribusi dengan dukungan lebih dari 80 ribu tenaga pemasar berbasis syariah di seluruh Indonesia. Perusahaan turut memperluas kanal bancassurance melalui kemitraan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang membuka akses ke lebih dari 20 juta nasabah.
Upaya peningkatan literasi juga dilakukan melalui Sharia Knowledge Centre (SKC) sebagai pusat informasi ekonomi syariah, serta edukasi digital yang telah menjangkau sekitar 3 juta audiens. Kolaborasi strategis dengan komunitas, perguruan tinggi, dan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama, Al-Azhar, dan Muhammadiyah turut memperkuat program edukasi dan sosial yang telah memberikan manfaat kepada sekitar 300 ribu masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417976/original/049724300_1763555921-InShot_20251119_193350409.jpg)
