BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Hantui Sumatra, Masyarakat Terdampak Bencana Diminta Waspada Risiko Listrik

okezone.com
2 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi cuaca ekstrem di wilayah Sumatra masih berpeluang terjadi ke depan seiring dinamika atmosfer yang belum sepenuhnya stabil. Kondisi ini membuat kewaspadaan masyarakat terhadap risiko listrik tetap diperlukan, terutama di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang masih mengalami kondisi lingkungan basah.

1. Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Koordinator BMKG Aceh, Nasrol Adil, menjelaskan sejumlah faktor atmosfer masih aktif di kawasan Sumatra dan sekitarnya. Salah satunya adalah bibit siklon tropis yang masih dalam pemantauan. Bibit siklon ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan dan mempertahankan genangan air serta lumpur di berbagai wilayah terdampak.

“Beberapa faktor atmosfer, termasuk bibit siklon tropis yang masih kami pantau, dapat memengaruhi pola cuaca di Sumatra. Dampaknya berupa potensi hujan lebat yang membuat kondisi lingkungan tetap basah di sejumlah wilayah,” ujar Nasrol, dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (21/12/2025).

Baca Juga :
BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem saat Libur Natal dan Tahun Baru 2026

Ia menegaskan, kondisi basah tersebut berkaitan langsung dengan keselamatan warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari pascabencana. Genangan air dan lumpur tidak hanya berdampak pada lingkungan permukiman dan fasilitas umum, tetapi juga di lokasi-lokasi pengungsian yang masih digunakan masyarakat terdampak.

Menurut Nasrol, dari sisi keselamatan, kondisi lingkungan pascabencana yang masih basah perlu diwaspadai karena air dan lumpur memiliki sifat konduktif, terutama ketika bercampur dengan material tanah, mineral, dan sisa material bangunan. Dalam kondisi tersebut, lingkungan menjadi lebih mudah menghantarkan arus listrik dibandingkan kondisi kering, sehingga potensi bahaya bagi warga dapat meningkat apabila terjadi genangan kembali.

Kondisi ini dapat terjadi di berbagai lokasi, mulai dari permukiman, fasilitas umum, hingga area pengungsian, terutama ketika cuaca kembali memburuk dan hujan lebat menyebabkan genangan air atau lumpur meluas.

Baca Juga :
BMKG: Bibit Siklon 93S Menguat, Jakarta hingga DIY Siaga Hujan Angin

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Terungkap! Ayah Bupati Bekasi Manfaatkan Nama Anak untuk Minta Uang ke SKPD dan Swasta
• 19 jam lalumediaindonesia.com
thumb
SPPG Langsa Barat Bagikan MBG ke Warga Aceh Terdampak Bencana, Sajikan 1.000 Porsi per Hari
• 28 menit lalurctiplus.com
thumb
Jelang Nataru 2025/2026, PLN Turun ke Lapangan Pastikan Kesiapan SPKLU lewat PLN Mobile EVenture
• 1 jam lalukompas.com
thumb
Purbaya Soal Baju Sisa Ekspor untuk Bantuan Bencana Sumatera: Belum Ada Permohonan Resmi
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
Blackpink Sapu Bersih Posisi Tiga Teratas Indeks Reputasi Merek
• 3 jam lalueranasional.com
Berhasil disimpan.