SPPG Langsa Barat Bagikan MBG ke Warga Aceh Terdampak Bencana, Sajikan 1.000 Porsi per Hari

rctiplus.com
2 jam lalu
Cover Berita

LANGSA, iNews.id - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh, membagikan paket makan bergizi gratis (MBG) ke warga terdampak bencana banjir dan longsor sejak Senin (15/12/2025). Petugas SPPG berkeliling dengan mobil boks dan membawa kantong-kantong plastik besar berisi boks nasi MBG.

Salah satu petugas, Asraf mengatakan, distribusi boks nasi MBG sudah mulai dilakukan SPPG Langsa Barat selama hampir sepekan. Setiap hari mereka menyediakan dan mendistribusikan 1.144 paket MBG.

“Sejak Senin, tanggal 15 Desember. Membagikan ke daerah yang terdampak. (Setiap hari) 1.144, sekarang baru seminggu berjalan,” kata Asraf saat diwawancara di Langsa Barat, Aceh, Sabtu (20/12).

Dia mengatakan ketersediaan bahan baku memang sulit, harganya juga lebih mahal. Namun, lanjut Asraf, para petugas dan relawan SPPG bekerja dengan hati. “Memang agak susah, harga tinggi. Tapi kami sebagai relawan upayakan,” tuturnya.

Boks-boks nasi dibagikan ke rumah warga korban bencana atau kepada warga yang melintas. Di tiap rumah, biasanya mereka menurunkan sekitar tiga sampai empat kantong besar berisi paket MBG. Warga yang menerima kantong itu membagikan ke warga lainnya.

Selain paket MBG, para relawan juga membagikan sembako seperti beras untuk warga. Karung-karung beras dimasukkan ke dalam mobil boks untuk didistribusikan.

Yusi (46), warga terdampak bencana, mengaku bersyukur menerima paket MBG dari SPPG Langsa Barat. Ia sudah beberapa kali menerima bantuan makan gratis.

“Dua kali ini (terima). Karena tidak terima langsung. Kadang ada yang dapat dari mana, kita terima. Karena ada yang di jalan dapat. Rasanya Alhamdulillah sekali, banyak bersyukur,” tutur Yusi.

Ia mengatakan juga telah menerima bantuan berupa paket sembako dari pemerintah. Isinya di antara lain beras, mi instan, dan air minum.

Yusi pun bercerita saat ini rumahnya belum bisa ditempati karena banjir merendam rumahnya hingga setinggi tiga meter. Meskipun air sudah surut, ia masih memilih tinggal di tempat lain di dataran yang lebih tinggi.

Namun, ia kerap bolak-balik ke untuk membereskan rumahnya agar bisa ditempati lagi. “Ini masih dibersih-bersihin. Kami tinggal dekat tetangga yang lebih tinggi datarannya. Dari tanggal 26 (November) malam,” ucap dia.

Yusi berharap penanganan pascabencana bisa lebih baik lagi. Kendati begitu, ia dan keluarganya mencoba tetap tabah dan bersyukur. “Kita banyak-banyak bersyukur,” katanya.

Original Article


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Amankan Natal dan Tahun Baru, Polres Tana Toraja Siagakan 234 Personel Gabungan
• 19 jam laluharianfajar
thumb
Hadapi Nataru, Ratusan U-Turn di Pantura Indramayu Ditutup
• 3 jam lalurepublika.co.id
thumb
Kejagung Lelang Tanah Milik Andi Winarto di Bandung, Laku Rp 5,4 M
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
Deretan Ilmuwan Muslimah Berpengaruh Sepanjang Sejarah
• 5 jam lalumetrotvnews.com
thumb
10 Provinsi dengan Kenaikan UMP 2026 Tertinggi, Sampai Tembus Rp1 Juta
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.