Pantau - Maraton Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 resmi digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 Desember 2025, sebagai puncak peringatan HKSN yang bertujuan menggalang solidaritas nasional bagi korban bencana di Sumatera.
Kegiatan ini digagas oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, secara resmi melepas 7.000 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi dalam lomba lari tersebut.
"Maraton ini untuk solidaritas saudara-saudara kita di Sumatera. Semoga mereka segera bangkit dan kehidupan mereka bisa kembali normal," ungkapnya.
Doa Bersama dan Donasi Digital Warnai Awal KegiatanSebelum lomba dimulai, ribuan peserta mengikuti doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh empat tokoh agama.
Doa tersebut menjadi simbol penguatan spiritual dan kebersamaan bagi para korban bencana.
Panitia juga membuka penggalangan donasi digital melalui kode batang dompet digital yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga filantropi nasional.
Selain donasi uang, bantuan berupa ribuan pakaian baru dari salah satu jenama asal Jepang juga diterima oleh Kementerian Sosial untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak.
Peserta Antusias, Kegiatan Diapresiasi sebagai Aksi KemanusiaanPeserta maraton berasal dari berbagai kota, termasuk Jakarta, salah satunya Rita (28 tahun) yang mengikuti rute lari kelas 10K-8K bersama lima rekan kantornya.
"Meski kami tidak bisa datang langsung tapi dengan begini mungkin bisa bantu meringankan, segera pulih saudara kita di Aceh dan sekitarnya, dan kegiatan ini juga bisa cari sehat di sela waktu cuti," ia mengungkapkan.
Agus Jabo menegaskan pentingnya semangat gotong royong dalam memperkuat nilai kesetiakawanan nasional.
"Kementerian Sosial berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berpartisipasi memberikan dukungan. Sekali lagi ini semua bentuk solidaritas kita," katanya.
Maraton ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus menunjukkan kepedulian dan aksi nyata terhadap sesama, khususnya mereka yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
