13 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Mempercepat Penuaan

suarasurabaya.net
2 jam lalu
Cover Berita

Genetik sering dianggap sebagai penentu utama umur panjang. Padahal, para ahli menilai gaya hidup sehari-hari justru memegang peran lebih besar dalam menentukan seberapa cepat tubuh menua.

Kebiasaan kecil yang dilakukan terus-menerus dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, hingga fungsi otak dalam jangka panjang.

Dilansir dari Health, berikut 13 kebiasaan yang dinilai dapat mempercepat penuaan tubuh, disertai penjelasan para ahli.

1. Tidak Pernah Mengambil Cuti
Bekerja tanpa jeda membuat sistem saraf terus berada dalam mode siaga. Kondisi ini memicu kelelahan, gangguan suasana hati, dan melemahkan daya tahan tubuh.

Kavin Mistry ahli neuroradiologi menyebutkan, tubuh membutuhkan ritme stres dan pemulihan agar tetap sehat. “Ketika kita tidak pernah berhenti, tubuh kehilangan waktu untuk memperbaiki dirinya,” ujar Mistry.

Ia menyarankan meluangkan setidaknya 15 menit setiap hari untuk waktu tanpa agenda.

2. Mengalami Dehidrasi Kronis
Kekurangan cairan ringan dalam jangka panjang sering tidak disadari. Padahal, kondisi ini berdampak pada fungsi otak, proses detoksifikasi, hingga kesehatan sendi.

“Dehidrasi dapat menyusutkan jaringan otak dan mengganggu konsentrasi, suasana hati, serta daya ingat,” kata Mistry. Ia menganjurkan minum air secara teratur sepanjang hari.

3. Terlalu Lama Menggunakan Headphone
Penggunaan headphone atau earphone berlebihan dapat membebani sistem pendengaran dan menghambat otak memasuki fase istirahat.

“Stimulasi sensorik yang konstan membatasi kemampuan otak untuk berada dalam kondisi regeneratif,” ujar Mistry. Kebiasaan ini juga dapat memengaruhi postur dan aliran darah ke otak.

4. Jarang Melakukan Latihan Kekuatan
Otot berperan penting dalam metabolisme dan perlindungan tubuh dari peradangan. Kehilangan massa otot meningkatkan risiko diabetes dan penurunan fungsi fisik.

“Tanpa latihan beban, tubuh menjadi lambat secara metabolisme dan risiko penurunan kognitif meningkat,” jelas Mistry. Latihan penguatan otot ringan selama 10 menit per hari dinilai sudah membantu.

5. Hidup dengan Tekanan Berlebihan
Stres kronis berkaitan erat dengan penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan melemahnya sistem imun.

“Stres dapat mempercepat penuaan sel dan meningkatkan risiko penyakit kronis,” kata Jennifer Hankenson asisten profesor ortopedi dan rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Yale. Ia menyarankan meditasi atau latihan pernapasan singkat setiap hari.

6. Mengabaikan Kebersihan Mulut
Menyikat gigi sebelum tidur memiliki dampak besar bagi kesehatan jangka panjang. Kebersihan mulut yang buruk dapat memicu penyakit gusi dan masalah jantung. “Bakteri dari mulut bisa masuk ke aliran darah dan memengaruhi kesehatan jantung,” ujar Hankenson.

7. Tidur Tanpa Membersihkan Riasan
Tidur dengan riasan wajah menghambat regenerasi kulit dan mempercepat penuaan dini. “Saat tidur, kulit melakukan perbaikan paling intensif. Jika pori-pori tersumbat, proses ini terganggu,” kata Mistry.

8. Terlalu Terikat pada Perangkat Digital
Paparan layar tanpa jeda membuat sistem saraf sulit beristirahat. Joseph M. Mercola dokter keluarga bersertifikasi menekankan pentingnya waktu hening bagi saraf vagus. “Istirahat bukan kemalasan, melainkan pemulihan,” ujarnya.

9. Membiarkan Pikiran Dipenuhi Negativitas
Pola pikir negatif kronis berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Lakelyn Eichenberger psikolog menyebut emosi negatif berkepanjangan dapat memicu peradangan. “Catat pengalaman positif dan batasi paparan lingkungan yang beracun,” katanya.

10. Tidak Memiliki Rencana Hidup
Hidup tanpa tujuan dapat menurunkan motivasi dan berdampak pada kesehatan mental. Menurut Eichenberger, memiliki sesuatu yang dinantikan memberi dorongan emosional yang positif.

11. Jarang Menantang Otak
Kurangnya stimulasi intelektual membuat otak kurang adaptif. “Jika otak tidak ditantang secara rutin, risiko penurunan kognitif meningkat,” ujar Eichenberger.

Membaca, belajar keterampilan baru, atau mencoba hobi bisa menjadi solusi.

12. Minim Interaksi Sosial
Isolasi sosial memberi sinyal stres berkepanjangan pada tubuh. Jessica Corona-Irwin perawat terdaftar dan praktisi demensia bersertifikat di Remo Health menilai koneksi sosial penting untuk menjaga keseimbangan sistem saraf.

“Interaksi sosial membantu menjaga kesehatan emosi dan mental,” katanya.

13. Duduk Terlalu Lama
Kebiasaan duduk sepanjang hari melambatkan metabolisme dan melemahkan otot. “Gerakan mengirim sinyal anti-penuaan yang kuat ke tubuh, termasuk ke otak dan jantung,” ujar Mercola. Ia menyarankan berdiri setiap 30 menit dan berjalan secara rutin. (saf/iss)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Terpopuler: Industri Otomotif Dihantam Badai, Motor Langka Menghilang, dan Nasib VW ID Buzz
• 6 jam laluviva.co.id
thumb
Jelang Nataru, Pelindo Multi Terminal Lembar Tingkatkan Kenyamanan Penumpang
• 21 jam lalubisnis.com
thumb
Musim Hujan Datang, Lebih Ideal Helm Half Face atau Full Face?
• 2 jam laluviva.co.id
thumb
600 Hektare Lahan Sawit di TN Tesso Nilo Diserahkan ke Negara
• 19 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pensiunan Guru di Jorong Talago Tewas Dibunuh
• 18 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.