Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jawa Barat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meresmikan hasil Revitalisasi Satuan Pendidikan di SLBN Taruna Mandiri, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu, 20 Desember 2025. Program revitalisasi tersebut membawa perubahan signifikan, terutama dalam penguatan pembelajaran vokasional bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia terus meningkat. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari keterbatasan ekonomi, stigma sosial, kesiapan lembaga pendidikan, hingga faktor budaya yang kerap meminggirkan ABK.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus, baik melalui pendidikan inklusif maupun layanan sekolah luar biasa. Revitalisasi ini adalah wujud nyata komitmen tersebut,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulis, Minggu, 21 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa setiap anak, apa pun kondisi fisik maupun intelektualnya, berhak memperoleh pendidikan bermutu. Karena itu, Mendikdasmen juga mengajak masyarakat untuk membuka diri dan menghapus stigma negatif terhadap ABK.
“Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi besar. Dengan dukungan pendidikan yang tepat, mereka bisa tumbuh menjadi anak-anak hebat,”ucapnya.
Penguatan Vokasional Berbasis Industri
Kepala SLBN Taruna Mandiri, Kokoy Kurnaeti, menjelaskan bahwa revitalisasi membawa dampak besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan di sekolah tersebut. Bengkel dan ruang praktik yang sebelumnya rusak kini telah direnovasi menjadi lebih nyaman dan representatif.
“Sekarang ruang keterampilan jauh lebih layak dan mendukung pengembangan kompetensi murid,”ungkap Kokoy.
Sejak berdiri pada 2008, SLBN Taruna Mandiri memang berfokus pada pendidikan vokasional. Terdapat 13 bidang keterampilan yang diajarkan, di antaranya membatik, tata boga, kecantikan, hingga perhotelan. Sejumlah ruang keterampilan bahkan dirancang selaras dengan standar industri, seperti ruang kecantikan dan spa yang kini dilengkapi peralatan profesional.
Selain itu, revitalisasi juga mencakup ruang serbaguna kedap suara yang tidak hanya memenuhi standar ballroom, tetapi juga membantu murid, khususnya tunanetra, agar lebih fokus dalam kegiatan belajar.
“Kami berharap SLBN Taruna Mandiri dapat menjadi contoh bagi SLB lain dalam menyiapkan lulusan yang memiliki keterampilan kerja dan siap mandiri,”tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5312155/original/068813000_1754906267-1000195601.jpg)