Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) resmi melaksanakan Serah Terima Hasil dan Capaian Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) pada 17-19 Desember 2025. Langkah ini menandai berakhirnya fase implementasi program yang berjalan sejak 2019 dan dimulainya fase keberlanjutan oleh pemerintah daerah.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyiapan generasi muda di sektor agraris merupakan investasi vital menuju Indonesia Emas. “Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas,” ujar Amran dalam pernyataannya, Minggu (21/12).
Sejak diluncurkan pada 2019, Program YESS hasil kerja sama Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) ini telah menjangkau lebih dari 300.000 pemuda di 19 kabupaten yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Program ini bersifat inklusif dengan melibatkan kelompok perempuan, penyandang disabilitas, hingga masyarakat adat.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa tugas pemerintah pusat dan daerah kini adalah memastikan layanan bagi pemuda perdesaan tetap berlanjut. Targetnya, petani milenial dapat menjadi penggerak modernisasi pertanian dari hulu hingga hilir.
“Setelah Program YESS berakhir, menjadi tugas kita bersama untuk mendorong perluasan jangkauan pelayanan. Mereka perlu terus difasilitasi untuk berkembang menjadi lokomotif transformasi perekonomian perdesaan,” ungkap Idha saat pembukaan kegiatan.
Sebagai bentuk penguatan aspek legal, Kementan juga mendiseminasi naskah kebijakan berjudul “Regenerasi Petani untuk Percepatan Pencapaian Swasembada Pangan Berkelanjutan.” Naskah ini diproyeksikan menjadi landasan regulasi nasional untuk memperkuat dasar hukum kebijakan regenerasi petani ke depan.
Serah terima hasil program ini diberikan kepada Kementerian PPN/Bappenas serta 19 perwakilan wilayah intervensi. Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menyambut positif transisi ini dan berkomitmen mengintegrasikan model Program YESS ke dalam kebijakan daerah.
“Pemerintah kabupaten akan melanjutkan serta mengintegrasikan pendekatan, model, dan praktik baik Program YESS ke dalam program daerah. Semangatnya harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” tutur Andi Akmal.
Selain paparan capaian, rangkaian acara diisi dengan penyerahan bantuan traktor secara simbolis kepada perwakilan Brigade Pangan. Direktur Program YESS, Muhammad Amin, menambahkan bahwa nilai-nilai kewirausahaan yang telah terbentuk selama enam tahun terakhir adalah aset berharga bagi pembangunan pertanian inklusif dan berorientasi masa depan.
Dengan berakhirnya fase implementasi ini, Program YESS diharapkan tidak lagi sekadar menjadi proyek sektoral, melainkan gerakan nasional yang mampu menjaga kedaulatan pangan melalui tangan generasi muda. (H-2)




