Kediri, tvOnenews.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Ahad (21/12/2025). Forum ini menjadi langkah strategis PBNU dalam menjaga keutuhan jam’iyyah Nahdlatul Ulama di tengah dinamika internal organisasi.
Musyawarah Kubro yang mengusung tema “Meneguhkan Keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama” tersebut dihadiri mayoritas jajaran PBNU, baik secara langsung maupun daring. Unsur Pengurus Wilayah (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU) dari berbagai daerah turut mengikuti jalannya forum secara khidmat.
Forum musyawarah dipimpin oleh KH Ubaidillah Shodaqoh dan berlangsung dalam suasana penuh kehati-hatian serta semangat persatuan. Musyawarah Kubro ini difokuskan pada upaya mencari jalan keluar terbaik melalui mekanisme musyawarah demi menjaga marwah dan soliditas organisasi.
Berdasarkan hasil musyawarah, PBNU menyepakati sejumlah keputusan penting. Pertama, forum memohon agar pihak-pihak yang berselisih menempuh jalan ishlah sebagai solusi utama, dengan batas waktu maksimal tiga hari terhitung sejak Ahad, 21 Desember 2025 pukul 12.00 WIB.
Kedua, apabila upaya ishlah tidak membuahkan hasil, forum meminta agar mandat hasil Muktamar ke-34 Lampung diserahkan kepada jajaran Mustasyar. Mandat tersebut digunakan untuk membentuk panitia bersifat netral, dengan tenggat waktu paling lama satu hari setelah masa ishlah berakhir.
Ketiga, jika opsi kedua tidak dijalankan, Musyawarah Kubro menyepakati pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB). Pelaksanaan MLB didasarkan pada kesepakatan Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang yang hadir, dengan waktu pelaksanaan sebelum pemberangkatan kloter pertama jemaah haji.
Kehadiran PWNU DKI Jakarta dalam Musyawarah Kubro turut menegaskan dukungan terhadap keputusan forum. Adapun jajaran PWNU DKI Jakarta yang hadir antara lain Rois Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Muhyidin Ishak, Ketua Tanfidziyah KH Samsul Ma’arif, Wakil Ketua Tanfidziyah KH Lutfi Hakim MA, Wakil Ketua H Husny Mubarok Amir, Ketua PCNU Jakarta Utara, serta Ketua PCNU Jakarta Selatan.
Musyawarah Kubro ini menegaskan komitmen Nahdlatul Ulama untuk selalu mengedepankan nilai musyawarah, persatuan, dan kemaslahatan jam’iyyah dalam menyikapi setiap dinamika organisasi, demi menjaga keutuhan NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. (nsp)
