Personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Banda Aceh turut terlibat dalam upaya pemulihan masyarakat pascabencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang. Selain membersihkan akses jalan yang tertimbun lumpur, petugas juga menjalankan peran kemanusiaan lain selama masa tanggap darurat.
Dilansir dari video yang beredar, Inspektur Muda Kebakaran Damkar Kota Banda Aceh, Budi, mengatakan personel Damkar bergerak menyesuaikan kebutuhan warga di lapangan. Saat pasokan air bersih sulit diakses, petugas berupaya mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Banyak warga yang membutuhkan air bersih, sehingga sejak pagi hingga sore kami berupaya mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Budi saat ditemui di Aceh Tamiang, Jumat (19/12).
Di sela tugas pembersihan dan distribusi air, Budi bersama rekan-rekannya juga meluangkan waktu membantu pemulihan trauma anak-anak terdampak bencana. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi psikologis anak-anak pascabanjir dan longsor.
“Di sela kegiatan pagi tadi, kebetulan ada anak-anak SD yang datang ke lokasi. Biasanya kami memberikan edukasi penanggulangan kebakaran sejak usia dini, tapi kali ini kami lebih fokus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan anak-anak serta guru-gurunya, sambil melihat kondisi psikologis mereka pascabencana,” katanya.
Bersama Taufik, anggota Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Damkar Kota Banda Aceh, Budi melakukan pendekatan trauma healing dengan cara yang hangat dan menyenangkan melalui kegiatan belajar sambil bermain.
Kegiatan tersebut bertujuan mengembalikan keceriaan anak-anak serta mengurangi rasa takut akibat bencana. Sekitar 50 siswa SD Negeri 02 Tualang Cut mengikuti kegiatan yang berlangsung pada Jumat (19/12) pagi.
“Kegiatannya belajar sambil bermain. Sekaligus kami memberikan bimbingan dan arahan terkait kondisi yang sedang mereka hadapi,” kata Budi.
Ia berharap kegiatan sederhana ini dapat membantu anak-anak kembali tersenyum, memulihkan luka batin, serta menumbuhkan semangat untuk kembali beraktivitas. “Kebetulan ada anak-anak di sini, jadi kami mencoba memberikan hiburan dan semangat,” tutupnya.


