Lampung Selatan (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kondisi cuaca buruk di sekitar Perairan Selat Sunda yang menjadi lintasan Bakauheni-Merak Banten.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Partogi Tamba di Lampung Selatan, Minggu mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“ASDP terus melakukan koordinasi dengan BMKG tentang informasi perkiraan cuaca di perairan Selat Sunda. Kami juga telah berkoordinasi dengan KSOP terkait SOP penundaan keberangkatan akibat cuaca buruk dan tanggap darurat terhadap cuaca ekstrem di dalam kapal,” kata dia.
Menurutnya, kondisi cuaca di perairan selat Sunda sedang tidak bersahabat, situasi laut dengan tiupan angin kencang dan gelombang tinggi pada malam hari.
Kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah sewaktu-waktu ini tentu dapat berdampak pada proses sandar kapal, yang akhirnya mempengaruhi waktu bongkar muat dan pelayanan penumpang.
Oleh karena itu, untuk memastikan keselamatan pelayaran dan pelayanan terhadap penumpang kapal dirinya meminta kepada para petugas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang imbauan kehati-hatian kepada seluruh perusahaan pelayaran dan petugas kapal serta pelabuhan,” ujarnya.
Dia pula meminta kepada masyarakat yang akan menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Merak Banten untuk dapat memahami kondisi cuaca ekstrim yang sedang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: ASDP Bakauheni siagakan petugas hadapi lonjakan penumpang kapal
Baca juga: ASDP siapkan kantong parkir atasi kemacetan di Pelabuhan Bakauheni
Baca juga: ASDP siagakan Pelabuhan BBJ dan Wika antisipasi lonjakan saat Nataru
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Partogi Tamba di Lampung Selatan, Minggu mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“ASDP terus melakukan koordinasi dengan BMKG tentang informasi perkiraan cuaca di perairan Selat Sunda. Kami juga telah berkoordinasi dengan KSOP terkait SOP penundaan keberangkatan akibat cuaca buruk dan tanggap darurat terhadap cuaca ekstrem di dalam kapal,” kata dia.
Menurutnya, kondisi cuaca di perairan selat Sunda sedang tidak bersahabat, situasi laut dengan tiupan angin kencang dan gelombang tinggi pada malam hari.
Kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah sewaktu-waktu ini tentu dapat berdampak pada proses sandar kapal, yang akhirnya mempengaruhi waktu bongkar muat dan pelayanan penumpang.
Oleh karena itu, untuk memastikan keselamatan pelayaran dan pelayanan terhadap penumpang kapal dirinya meminta kepada para petugas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang imbauan kehati-hatian kepada seluruh perusahaan pelayaran dan petugas kapal serta pelabuhan,” ujarnya.
Dia pula meminta kepada masyarakat yang akan menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Merak Banten untuk dapat memahami kondisi cuaca ekstrim yang sedang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: ASDP Bakauheni siagakan petugas hadapi lonjakan penumpang kapal
Baca juga: ASDP siapkan kantong parkir atasi kemacetan di Pelabuhan Bakauheni
Baca juga: ASDP siagakan Pelabuhan BBJ dan Wika antisipasi lonjakan saat Nataru
