Gunung Berapi Zaman Purba Tiba-Tiba Muncul, Ilmuwan Waspada

cnbcindonesia.com
4 jam lalu
Cover Berita
Foto: Gunung Berapi Taftan, Iran. (Tangkapan Layar Google Earth)

Jakarta, CNBC Indonesia — Kebangkitan sebuah gunung berapi di Iran selatan terdeteksi kembali, setelah sebelumnya diperkirakan telah punah selama sekitar 710.000 tahun.

Dalam penelitian baru yang diterbitkan pada 7 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters, ditemukan bahwa area tanah di dekat puncak Gunung Taftan mengalami kenaikan sekitar 3,5 inci dalam kurun 10 bulan, sejak Juli 2023 hingga Mei 2024. Kenaikan tersebut diindikasikan sebagai dampak meningkatnya tekanan gas di bawah permukaan gunung berapi.

Temuan ini menegaskan perlunya pemantauan yang lebih ketat terhadap gunung berapi tersebut. Sebelumnya, Taftan tidak dianggap berisiko bagi manusia, namun penulis senior studi sekaligus ahli vulkanologi di Institut Produk Alami dan Agrobiologi, Dewan Riset Nasional Spanyol (IPNA-CSIC), Pablo González, menilai kondisi tersebut perlu mendapat perhatian lebih lanjut.


Gunung berapi dianggap punah jika belum meletus pada era Holokon, yang dimulai 11.700 tahun yang lalu. Mengingat aktivitasnya baru-baru ini, kata González, Taftan mungkin lebih tepat disebut sebagai gunung berapi dorman.

"Entah bagaimana ia akan meletus di masa mendatang, entah dengan dahsyat atau lebih pelan," kata González, dikutip dari Live Science, Minggu (21/12/2025).

Baca: Air Terjun Mendadak Muncul di Wilayah Ini, Pertanda Petaka atau Tidak?

Menurutnya, tidak ada alasan untuk khawatir akan letusan yang akan segera terjadi, tetapi gunung berapi tersebut perlu dipantau lebih ketat.

Gunung berapi Taftan adalah gunung berapi stratovolkano setinggi 12.927 kaki (3.940 meter) di tenggara Iran, terletak di antara pegunungan dan gunung berapi yang terbentuk oleh subduksi kerak samudra Arab di bawah benua Eurasia.

Saat ini, gunung berapi ini memiliki sistem hidrotermal aktif dan lubang-lubang penghasil sulfur berbau yang disebut fumarol, tetapi letusannya belum diketahui dalam sejarah manusia.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk khawatir akan letusan yang akan segera terjadi, tetapi gunung berapi tersebut perlu dipantau lebih ketat.

Gunung berapi Taftan adalah gunung berapi stratovolkano setinggi 12.927 kaki (3.940 meter) di tenggara Iran, terletak di antara pegunungan dan gunung berapi yang terbentuk oleh subduksi kerak samudra Arab di bawah benua Eurasia.

Saat ini, gunung berapi ini memiliki sistem hidrotermal aktif dan lubang-lubang penghasil sulfur berbau yang disebut fumarol, tetapi letusannya belum diketahui dalam sejarah manusia.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tiktok di Amerika Serikat Resmi Diakuisisi!

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
ICW Catat 45 Jaksa Ditangkap karena Korupsi Selama 2006-2025
• 12 jam lalukompas.com
thumb
Polsek Muara Batang Gadis Dibakar, Polisi: Jangan Terprovokasi
• 9 jam lalutvonenews.com
thumb
John Herdman Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Haris Pardede: Piala AFF 2026 Adalah Kunci
• 15 jam lalubola.com
thumb
Wapres Instruksikan Percepatan Pembangunan Jembatan Gomo di Nias Selatan
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
BAFM 2025 Dorong IP Animasi Indonesia Tembus Pasar Global
• 13 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.