jpnn.com - LIRBOYO - Forum Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama melahirkan empat seruan, salah satunya soal Muktamar Luar Biasa (MLB) melalui penggalangan dukungan 50+1 dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU).
"Poin MLB menjadi poin keempat dalam putusan forum. Itu pun jika kedua pihak juga tidak bersedia memberikan kewenangan kepada Mustasyar," kata Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH HM Abdul Muid Shohib, Minggu (21/12).
BACA JUGA: Konon Kiai Sepuh NU Menggelar Musyawarah Kubro di Lirboyo Besok
Menurut Muid, MLB diselenggarakan selambat-lambatnya sebelum rombongan jemaah haji kloter pertama tahun 2026 diberangkatkan, dan kepanitiaannya disusun oleh dan dari Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dengan melibatkan pihak internal NU yang dipandang perlu.
"Forum Musyawarah Kubro Alim Ulama melahirkan empat seruan dan tawsiyah. Dari satu poin ke poin lainnya berkaitan," tuturnya.
BACA JUGA: 5 Sikap Presidium MLB NU terkait Dinamika PBNU
Muid mengatakan musyawarah dihadiri oleh jajaran Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, di antaranya: KH. Anwar Manshur, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Ma’ruf Amin, KH. Said Aqil Sirodj, KH. Muhammad Nuh Addawami, dan KH. Zaki Mubarok.
"Serta jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, pimpinan lembaga dan badan otonom tingkat pusat, para pengasuh pondok pesantren, serta perwakilan PWNU dan PCNU dari seluruh Indonesia," tuturnya.
BACA JUGA: Rais Aam & Ketum PBNU Didesak Mundur, Tokoh NU: Serahkan Mandat Organisasi kepada Ahlul Halli Wal Aqdi
Musyawarah diikuti oleh 601 peserta secara langsung dan 546 peserta secara daring, yang merepresentasikan 308 PWNU dan PCNU.
"Forum Musyawarah Kubro menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas makin meruncingnya konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beserta dinamika yang menyertainya, meskipun telah dilakukan berbagai ikhtiar ishlah melalui forum para masyayikh dan sesepuh NU, termasuk musyawarah di Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, dan Pesantren Tebuireng, Jombang," katanya.
Muid berkata, setelah mencermati arahan para kiai dan sesepuh NU dari jajaran Mustasyar PBNU, serta mendengarkan pandangan dan usulan dari para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, maka Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama menyampaikan seruan dan taujihat, yakni:
- Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama melihat dan merasakan secara langsung betapa konflik yang terjadi di dalam jajaran internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah meruntuhkan muruah dan wibawa Jam’iyah, serta secara nyata telah menghilangkan kepercayaan publik yang selama ini terbangun kepada Nahdlatul Ulama.
- Demi menjaga keutuhan Jam’iyah dan mengembalikan nama baik Nahdlatul Ulama, Forum Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama meminta kepada yang mulia Rais Am dan Ketua Umum Pengurus Brsar Nahdlatul Ulama untuk melakukan ishlah selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3x24 jam terhitung sejak pukul 12.00 tanggal 21 Desember 2026.
- Jika kedua pihak tidak bersedia melakukan ishlah, maka Musyawarah Kubro meminta kepada kedua pihak untuk menyerahkan kewenangan dan kepercayaan kepada Mustasyar untuk menyelenggarakan Muktamar Nahdlatul Ulama pada Tahun 2026, dalam tenggat waktu 1x24 jam terhitung sejak berakhirnya tenggat waktu melakukan ishlah.
- Jika kedua pihak tidak bersedia memberikan kewenangan kepada Mustasyar sebagaimana tersebut di atas, Forum Musyawarah Kubro Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama bersepakat untuk diadakan Muktamar Luar Biasa (MLB) melalui penggalangan dukungan 50+1 dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama. MLB diselenggarakan selambat-lambatnya sebelum rombongan jemaah haji kloter pertama tahun 2026 diberangkatkan, dan kepanitiaannya disusun oleh dan dari Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dengan melibatkan pihak internal NU yang dipandang perlu.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, petunjuk, dan pertolongan kepada Nahdlatul Ulama," kata Muid. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan




