Hamilton, Kanada (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB, Jumat (19/12), memperbarui mandat Misi Stabilisasi Organisasi PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) untuk satu tahun lagi.
Resolusi tersebut, yang ditulis oleh Prancis, memperpanjang mandat MONUSCO hingga 20 Desember 2026.
Resolusi tersebut mendapat dukungan bulat dari seluruh 15 anggota Dewan yang memberikan suara mendukung.
"Prancis telah berupaya untuk mempertimbangkan posisi semua anggota Dewan untuk mencapai hasil yang berbasis konsensus," kata utusan Prancis untuk PBB, Jerome Bonnafont, sebelum pemungutan suara.
"Teks tersebut mencerminkan, tetapi mengingatkan kembali fakta bahwa pembatasan kebebasan bergerak MONUSCO dan pelaksanaan mandatnya tidak dapat diterima," katanya, sembari mendesak Dewan Keamanan untuk siap bertindak jika pembatasan tersebut terus berlanjut.
Dia juga mengatakan bahwa "pemungutan suara hari ini merupakan tonggak penting bagi MONUSCO, yang hanya dapat membuahkan hasil berdasarkan kemajuan nyata di lapangan mengingat beratnya dan sifat mendesak dari situasi tersebut."
Didirikan pada 2010, MONUSCO memiliki mandat untuk melindungi warga sipil, mendukung pemerintah Kongo dalam menstabilkan daerah yang dilanda konflik, dan membantu upaya pelucutan senjata kelompok bersenjata, serta mendukung bantuan kemanusiaan dan promosi hak asasi manusia, menurut PBB.
Pada Juni 2025, Indonesia kembali mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo sebagai bagian dari misi PBB MONUSCO, dengan pengiriman gelombang baru Kontingen Garuda dan pasukan tambahan lainnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur serta menjaga stabilitas, sekaligus menjaga komitmen global Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia di bawah PBB.
Sumber: Anadolu
Baca juga: UNICEF peringatkan 100.000 anak mengungsi di Kongo akibat kekerasan
Resolusi tersebut, yang ditulis oleh Prancis, memperpanjang mandat MONUSCO hingga 20 Desember 2026.
Resolusi tersebut mendapat dukungan bulat dari seluruh 15 anggota Dewan yang memberikan suara mendukung.
"Prancis telah berupaya untuk mempertimbangkan posisi semua anggota Dewan untuk mencapai hasil yang berbasis konsensus," kata utusan Prancis untuk PBB, Jerome Bonnafont, sebelum pemungutan suara.
"Teks tersebut mencerminkan, tetapi mengingatkan kembali fakta bahwa pembatasan kebebasan bergerak MONUSCO dan pelaksanaan mandatnya tidak dapat diterima," katanya, sembari mendesak Dewan Keamanan untuk siap bertindak jika pembatasan tersebut terus berlanjut.
Dia juga mengatakan bahwa "pemungutan suara hari ini merupakan tonggak penting bagi MONUSCO, yang hanya dapat membuahkan hasil berdasarkan kemajuan nyata di lapangan mengingat beratnya dan sifat mendesak dari situasi tersebut."
Didirikan pada 2010, MONUSCO memiliki mandat untuk melindungi warga sipil, mendukung pemerintah Kongo dalam menstabilkan daerah yang dilanda konflik, dan membantu upaya pelucutan senjata kelompok bersenjata, serta mendukung bantuan kemanusiaan dan promosi hak asasi manusia, menurut PBB.
Pada Juni 2025, Indonesia kembali mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo sebagai bagian dari misi PBB MONUSCO, dengan pengiriman gelombang baru Kontingen Garuda dan pasukan tambahan lainnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur serta menjaga stabilitas, sekaligus menjaga komitmen global Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia di bawah PBB.
Sumber: Anadolu
Baca juga: UNICEF peringatkan 100.000 anak mengungsi di Kongo akibat kekerasan





