FAJAR.CO.ID, JAKARYA– Tim nasional sepak bola di negara-negara Asia kini memiliki panggung baru untuk berkompetisi.
Itu setelah AFC resmi memperkenalkan kompetisi anyar yang diyakini bakal membawa perubahan besar bagi agenda pertandingan tim nasional di kawasan Asia, yang diberi nama AFC Nation League.
Dengan hadirnya AFC Nations League, peta pertandingan internasional Asia pun diproyeksikan berubah.
Sejumlah tim, termasuk Timnas Indonesia, kini memiliki panggung baru untuk berkembang melalui laga-laga yang lebih kompetitif, terstruktur, dan bernilai jangka panjang.
Turnamen tersebut dijadwalkan mulai bergulir pada jendela internasional FIFA Maret 2026.
Kehadiran AFC Nations League diharapkan menjadi angin segar, termasuk bagi Timnas Indonesia, yang selama ini kerap menghadapi keterbatasan dalam mendapatkan lawan uji coba sepadan.
Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor menjelaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk menjamin terselenggaranya laga internasional yang konsisten dan memiliki nilai kompetitif tinggi.
Dia menilai banyak pertandingan persahabatan sebelumnya kehilangan esensi akibat perbedaan kualitas lawan serta tingginya beban logistik.
“AFC Nations League merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami dalam mendukung pengembangan 47 Asosiasi Anggota,” ucap Windsor.
Menurutnya, stabilitas kalender dan kejelasan jalur kompetisi menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas tim nasional di Asia.
Melalui kompetisi ini, AFC juga ingin menekan biaya operasional yang selama ini menjadi kendala utama penyelenggaraan laga internasional.
Koordinasi terpusat diyakini mampu membuat pertandingan lebih efisien tanpa mengurangi nilai olahraga.
Dalam keterangan resminya, AFC menyebut Nations League dirancang untuk memastikan setiap jendela FIFA diisi dengan pertandingan yang bermakna.
Tak hanya berdampak di sisi teknis, AFC menilai Nations League memiliki daya tarik kuat dari aspek komersial. Format kompetisi yang terjadwal rapi dan berkesinambungan dinilai menarik minat mitra bisnis.
“Minat dari sektor komersial terhadap kompetisi bergaya Nations League terus meningkat, dan ini menjadi nilai tambah selain manfaat olahraga,” ungkap Windsor. (fajar)



