Sudaryono Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) menjamin stok dan harga sapi hidup di tingkat produsen tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026 (Nataru).
Dalam Rapat Kerja Nasional ke-3 Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Bogor, Sudaryono menegaskan, harga sapi di kandang peternak saat ini terpantau masih berada di bawah batas acuan yang telah ditetapkan Pemerintah.
“Stok saat ini cukup dan harga di tingkat produsen Rp52 ribu sampai Rp53 ribu per kg bobot badan. Lebih rendah dari harga acuan,” kata Wamentan seperti dikutip Antara, Minggu (21/12/2025).
Dia menyampaikan, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024 telah ditetapkan harga acuan pembelian (HAP) sapi hidup ditingkat produsen yaitu Rp56.000 sampai dengan Rp58.000 per kilogram bobot badan.
Menurutnya, stabilitas harga didukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi jaminan pasar bagi produk peternakan. Sehingga, memberi kepastian usaha bagi peternak.
“MBG adalah jaminan. Dulu orang pelihara sapi perah, ada yang masih belum diserap susunya. Sekarang MBG semua rebutan, tidak ada peternak sapi perah yang susunya tidak akan diserap,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sudaryono meminta APPSI berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan terutama daging sapi.
“Kami ingin APPSI menjadi mata, telinga dan corong dari pemerintah. Baik katakan baik, yang tidak baik laporkan, kita selesaikan,” kata Sudaryono menegaskan.
Dia menekankan pentingnya laporan cepat dari asosiasi ketika terjadi gangguan produksi, penyakit hewan, ataupun masalah tata niaga di lapangan. Dengan pola komunikasi ini, pemerintah berharap problem yang dihadapi peternak dapat direspons lebih sigap dan terukur.
Sementara, Ahmad Muzani Ketua Umum APPSI yang juga Ketua MPR RI menyampaikan kedekatan asosiasi dengan Kementerian Pertanian selama ini memberikan banyak manfaat nyata bagi peternak.
Dia mencontohkan berbagai kegiatan APPSI di daerah yang mampu menarik perhatian pemerintah, menghadirkan bantuan, serta meningkatkan derajat peternak melalui kontes sapi dan beragam program pendukung lainnya.
Muzani menyoroti besarnya potensi pengembangan sapi perah dan unggas dalam kerangka program MBG, karena memberi kepastian off-taker sekaligus membuka peluang usaha yang lebih menjanjikan bagi peternak di dalam negeri. (ant/bil/rid)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451657/original/001449200_1766323750-Basarnas.jpeg)
