FAJAR, MAKASSAR – PKBGT (Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja) Jemaat Sudiang terus berupaya memperkuat peran kaum bapak dalam kehidupan bergereja melalui kegiatan Diskusi Tematik. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama untuk memperdalam pemahaman iman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai budaya Toraja yang hidup dalam keseharian jemaat.
Diskusi tematik ini digelar sehari setelah perayaan Natal PKBGT Jemaat Sudiang yang dilaksanakan pada Jumat, 19 Desember, pukul 18.00 Wita di Gedung Gereja Toraja Jemaat Sudiang. Rangkaian kegiatan ini menunjukkan kesinambungan antara perayaan iman dan pendalaman makna iman dalam kehidupan sehari-hari kaum bapak jemaat.
Kegiatan Diskusi Tematik berlangsung di Gedung Serbaguna Jemaat Sudiang pada Sabtu, 20 Desember, pukul 10.00 Wita. Diskusi dipandu oleh Pendeta Abraham Sere Tanggulungan dan diikuti oleh anggota PKBGT Jemaat Sudiang dalam suasana yang terbuka, santai, dan dialogis.
Dalam pembukaan diskusi, Pendeta Abraham menjelaskan bahwa budaya Toraja secara tradisional adalah budaya tutur yang diwariskan dari generasi ke generasi melalui oral tradition, bukan dalam bentuk tulisan formal. Ia menekankan bahwa pemahaman budaya Toraja sering dilakukan melalui cerita dan ajaran yang disampaikan dari mulut ke mulut, karena pengetahuan budaya tidak selalu direkam dalam buku tertulis. Hal ini mencerminkan karakter budaya Toraja yang kaya akan tradisi lisan, di mana nilai-nilai budaya dan moral ditransmisikan melalui tuturan dan praktik langsung dalam kehidupan komunitas.
Ketua Panitia pelaksana, Yohanis Tandi Tanggulungan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan panitia untuk memperdalam pemahaman anggota PKBGT mengenai budaya Toraja dalam hubungannya dengan kehidupan beriman. Menurutnya, budaya merupakan bagian dari keseharian jemaat yang tidak bisa dilepaskan dari penghayatan iman Kristen.
Pemilihan format diskusi tematik, kata Yohanis, bertujuan agar kegiatan berlangsung lebih santai dan materi yang dibahas dapat lebih mudah dipahami oleh setiap anggota. Melalui diskusi, peserta tidak hanya mendengar, tetapi juga dapat terlibat aktif menyampaikan pandangan dan pengalaman masing-masing.
Melalui kegiatan ini, panitia berharap peserta mampu memahami budaya dalam kaitannya dengan kehidupan beriman, yakni budaya yang dicerahkan oleh penghayatan kepada Sang Juruselamat, Yesus Kristus. Dengan demikian, iman dan budaya dapat berjalan selaras dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusi tematik ini juga menjadi bagian dari program berkelanjutan PKBGT Jemaat Sudiang. Yohanis menyampaikan bahwa pengurus PKBGT telah menggelar rapat kerja, dan salah satu program yang disepakati adalah pelaksanaan diskusi tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan serta relevan dengan pelayanan PKBGT ke depan. (*)
PENULIS:
Laurent Ferdinand Mozes Ranteupa’
Magang Fajar, Universitas Hasanuddin


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5430971/original/010853500_1764683656-wilayah_terdampak_bencana_sumatera.jpg)

