Grid.ID- Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/26, peningkatan volume kendaraan diprediksi terjadi di berbagai titik krusial. Jalan tol, pelabuhan penyeberangan, hingga ruas antarprovinsi menjadi area yang rawan kepadatan.
Kondisi ini membuat kemacetan hampir tidak terhindarkan, terutama saat puncak libur Natal. Situasi tersebut menuntut kesiapan ekstra dari para pengendara agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Tanpa perencanaan matang, perjalanan saat libur Natal justru bisa menjadi pengalaman melelahkan. Oleh karena itu, memahami tips menghadapi macet saat libur Natal menjadi hal yang penting.
Peningkatan Lalu Lintas Saat Libur Natal 2025
Libur Natal dan Tahun Baru selalu diiringi lonjakan mobilitas masyarakat. Pergerakan kendaraan meningkat signifikan karena banyak orang melakukan perjalanan wisata maupun mudik.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/12/2025), Training Director & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menyebut kemacetan saat libur Natal adalah kondisi yang umum terjadi. Menurutnya, pengemudi perlu mengantisipasi situasi ini sejak sebelum berangkat.
Persiapan yang baik akan membantu mengurangi risiko stres dan kelelahan selama perjalanan. Dengan strategi yang tepat, perjalanan di masa libur Natal tetap bisa dinikmati.
1. Perencanaan Perjalanan Sejak Awal
Sebelum berangkat, perencanaan perjalanan menjadi kunci utama menghadapi kemacetan saat libur Natal. Rute perjalanan sebaiknya dipelajari sejak awal dengan memanfaatkan aplikasi navigasi. Aplikasi ini berguna untuk memantau kondisi lalu lintas, jalur alternatif, serta titik rawan macet.
Selain itu, waktu keberangkatan juga perlu diatur agar tidak bertepatan dengan puncak arus liburan. Jusri menekankan pentingnya mengisi bahan bakar penuh sebelum masuk jalur macet. Langkah ini mencegah risiko kehabisan bensin di tengah antrean panjang selama libur Natal.
2. Menjaga Kenyamanan dan Emosi Saat Terjebak Macet
Ketika sudah berada di tengah kemacetan, pengemudi dituntut untuk tetap tenang. Lalu lintas padat saat libur Natal merupakan hal yang lazim, sehingga kesabaran menjadi faktor penting.
Jusri menyarankan untuk mendengarkan musik atau podcast guna mengurangi kebosanan. Pengaturan penggunaan AC juga perlu diperhatikan agar tidak boros bahan bakar.
Selain itu, membawa makanan ringan dan air minum sangat dianjurkan. Kebutuhan ini membantu menjaga stamina pengemudi dan penumpang selama perjalanan panjang di libur Natal.
3. Teknik Mengemudi Aman
Dalam kondisi macet, teknik mengemudi yang aman harus tetap diterapkan. Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan menjadi prioritas utama. Hindari pengereman mendadak karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan beruntun.
Kebiasaan berpindah jalur secara agresif juga sebaiknya dihindari, terutama saat arus kendaraan padat. Jusri menegaskan bahwa keselamatan harus tetap menjadi fokus utama saat libur Natal. Dengan mengemudi secara defensif, risiko insiden di jalan dapat diminimalkan.
4. Manfaatkan Waktu Macet
Waktu berhenti akibat kemacetan dapat dimanfaatkan untuk menjaga kondisi fisik. Peregangan ringan seperti menggerakkan leher, bahu, tangan, dan kaki dapat membantu mengurangi rasa pegal.
Jika memungkinkan, pengemudi disarankan menggunakan rest area untuk beristirahat sejenak. Berjalan kaki di luar mobil atau tidur singkat dapat membantu memulihkan stamina.
Bagi yang bepergian bersama anak-anak saat libur Natal, menyiapkan hiburan menjadi hal penting. Mainan, film, atau buku cerita dapat membantu anak tetap nyaman selama perjalanan.
5. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat
Salah satu cara paling efektif mengurangi kemacetan saat libur Natal adalah memilih waktu perjalanan yang tepat. Pengemudi disarankan berangkat lebih awal atau di luar jam sibuk.
Menghindari satu atau dua hari sebelum libur Natal dan Tahun Baru dapat membantu mengurangi risiko terjebak macet. Waktu pagi hari atau larut malam biasanya memiliki lalu lintas yang lebih lengang. Strategi ini cukup efektif bagi mereka yang ingin perjalanan lebih lancar selama libur Natal.
6. Gunakan Aplikasi Navigasi
Mengutip situs Kemenpar.go.id, Pemanfaatan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze sangat membantu selama libur Natal. Aplikasi ini menampilkan kondisi lalu lintas secara real-time dan menawarkan rute alternatif.
Selain itu, pengemudi juga disarankan mempelajari jalur cadangan sebelum berangkat. Rute alternatif biasanya lebih sepi meski jaraknya sedikit lebih jauh.
Dengan fleksibilitas memilih jalur, risiko terjebak kemacetan parah dapat ditekan. Langkah ini sangat relevan diterapkan saat libur Natal.
7. Persiapan Kendaraan dan Perhatikan Cuaca
Kondisi kendaraan harus dipastikan prima sebelum digunakan saat libur Natal. Pengecekan mesin, ban, oli, rem, dan sistem pendingin wajib dilakukan. Bahan bakar juga sebaiknya diisi penuh agar tidak sering berhenti di area ramai.
Selain itu, prakiraan cuaca perlu dicermati sebelum berangkat. Cuaca buruk seperti hujan deras atau kabut dapat memperparah kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Jika cuaca tidak mendukung, menunda perjalanan bisa menjadi pilihan bijak saat libur Natal.
8. Kesabaran Jadi Kunci Perjalanan Aman
Menghadapi kemacetan saat libur Natal membutuhkan kesabaran ekstra. Emosi yang terjaga membantu pengemudi tetap fokus dan aman. Jusri mengingatkan agar pengendara tidak terburu-buru dan menikmati perjalanan bersama keluarga. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dibandingkan kecepatan tiba di tujuan.
Dengan perencanaan matang, persiapan kendaraan, dan pengendalian emosi, perjalanan libur Natal dapat berlangsung lebih nyaman. Selamat menikmati libur Natal dan Tahun Baru dengan aman dan tenang. (*)
Artikel Asli



