Bisnis.com, JAKARTA – Setir atau sistem kemudi merupakan komponen krusial yang berperan menjaga arah dan stabilitas kendaraan. Gangguan pada setir berpotensi membuat mobil sulit dikendalikan, baik saat berbelok maupun melaju lurus.
Setir mobil dapat terasa berat saat dikemudikan sehingga menyulitkan pengendalian kendaraan. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor teknis pada sistem kemudi.
Meski demikian, pengemudi tidak perlu panik. Setir yang terasa berat umumnya masih dapat diatasi melalui pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Melansir laman resmi Suzuki, berikut ulasan lengkap terkait penyebab setir mobil terasa berat serta solusi yang dapat dilakukan.
Sebagian besar mobil modern telah dibekali sistem power steering untuk meringankan kerja kemudi. Sistem ini terdiri atas beberapa komponen, salah satunya pompa yang berfungsi mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh sistem.
Pompa juga berperan menjaga tekanan agar setir dapat diputar dengan ringan. Namun, kerusakan tetap dapat terjadi meski usia komponen belum terlalu lama. Gejala umumnya ditandai suara mendesis atau bunyi tidak wajar saat setir diputar.
Baca Juga
- OLX Grup Astra: Innova hingga Brio jadi Mobil Bekas Paling Diburu Jelang Nataru
- Tanda-tanda Ban Mobil Wajib Diganti, Simak Cara Penggantiannya!
- BYD Kuasai Pasar Mobil Listrik per November 2025, Ini Model Terlarisnya
Sistem power steering mengandalkan cairan khusus yang bekerja dengan tekanan hidrolik. Jika cairan berkurang, mengental, atau telah melewati masa pakainya, kinerjanya akan menurun. Akibatnya, bantuan hidrolik tidak optimal sehingga setir terasa lebih berat saat digunakan.
3. Kerusakan Rak KemudiMobil modern menggunakan rack steer sebagai penghubung antara setir dan roda depan. Komponen ini memastikan arah putaran roda sesuai dengan input kemudi. Kerusakan pada rak kemudi atau sambungan porosnya dapat menyebabkan setir menjadi berat, meskipun roda masih dapat berputar relatif normal.
4. Gangguan Sistem KelistrikanPada sistem electric power steering, motor listrik berfungsi membantu kerja sistem kemudi. Motor ini biasanya terpasang di kolom setir atau rak kemudi. Masalah kelistrikan seperti kabel putus, korosi, sensor bermasalah atau sekring rusak dapat mengganggu kerja motor listrik sehingga setir menjadi sulit dikendalikan.
5. Sabuk Serpentine BermasalahSabuk serpentine berperan menyalurkan tenaga ke pompa power steering dan sistem pendukung lainnya. Umumnya, sabuk ini memiliki usia pakai sekitar 95.000–160.000 kilometer, tergantung spesifikasi kendaraan.
Jika sabuk mengalami aus, retak atau putus, suplai tenaga ke pompa akan terganggu dan berdampak pada beratnya setir, terutama bila perawatan jarang dilakukan.
6. Kerusakan Sistem SuspensiSuspensi berfungsi menghubungkan bodi kendaraan dengan roda sekaligus meredam guncangan. Komponen seperti shock absorber, strut, dan bushing dapat mengalami keausan seiring waktu. Kerusakan pada suspensi tidak hanya mengurangi kenyamanan dan stabilitas berkendara, tetapi juga dapat membuat setir terasa lebih berat.
7. Tekanan Angin Ban Tidak SesuaiTekanan angin ban yang ideal umumnya berada di kisaran 30–35 psi, tergantung jenis kendaraan dan beban. Informasi ini biasanya tercantum pada buku manual atau label di pilar pintu. Tekanan ban yang terlalu rendah maupun berlebih dapat meningkatkan beban kerja kemudi sehingga setir terasa lebih berat saat diputar.
8. Long Tie Rod Mengalami AusLong tie rod merupakan bagian dari sistem kemudi yang menghubungkan rack steer dengan roda depan. Komponen ini memastikan pergerakan setir diteruskan secara presisi ke roda. Jika komponen tersebut mulai aus, efisiensi dan sinkronisasi gerakan akan menurun, yang berdampak pada meningkatnya beban saat memutar setir.
Solusi Mengatasi Setir Mobil BeratBerbagai faktor tersebut tidak hanya menurunkan kenyamanan, tetapi juga berpotensi mengganggu keselamatan berkendara. Namun, terdapat sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
1. Memeriksa Sistem KemudiLangkah awal yang dapat dilakukan adalah mengecek seluruh komponen pada sistem kemudi. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kerusakan sejak dini agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Bagi pemilik kendaraan yang belum memahami teknis otomotif, pemeriksaan sebaiknya dilakukan di bengkel profesional untuk hasil yang lebih akurat.
2. Mengecek dan Mengganti Cairan Power SteeringCairan power steering yang keruh, berkurang, atau sudah lama digunakan dapat memengaruhi kinerja kemudi. Pemeriksaan rutin perlu dilakukan untuk memastikan volumenya sesuai dan kondisinya masih layak. Jika diperlukan, cairan sebaiknya diganti dan pastikan tidak ada kebocoran pada sistem agar fungsinya tetap optimal.
3. Memastikan Tekanan Ban SesuaiTekanan ban yang tidak sesuai tidak hanya membuat setir berat, tetapi juga berisiko menyebabkan keausan ban tidak merata dan mengganggu keseimbangan kendaraan. Pastikan tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan, lakukan pengisian ulang secara berkala, dan hindari membawa muatan berlebih yang dapat mempercepat penurunan tekanan.
4. Melakukan Spooring dan Balancing
Jika setir masih terasa berat setelah pemeriksaan dasar, spooring dan balancing dapat menjadi solusi lanjutan. Spooring bertujuan menyelaraskan sudut roda dengan sumbu kendaraan, sementara balancing menyeimbangkan putaran roda. Kedua proses ini dapat meningkatkan stabilitas kendaraan sekaligus membuat kemudi terasa lebih ringan.
5. Servis BerkalaServis rutin menjadi kunci menjaga seluruh komponen kendaraan, termasuk sistem kemudi, tetap dalam kondisi prima. Kerusakan ringan yang terdeteksi lebih awal dapat segera ditangani sebelum berkembang menjadi masalah serius. Jadwal servis berkala dapat mengacu pada buku panduan yang disertakan produsen saat pembelian kendaraan.





