jpnn.com, LEBAK - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, mengusulkan pembangunan monumen perjuangan bernilai sejarah nasional di Kabupaten Lebak. Gagasan ini muncul untuk menghidupkan kembali memori historis kawasan tersebut.
"Pembangunan monumen ini bukan sekadar soal fisik, tetapi upaya merekonstruksi narasi perjuangan yang utuh dan inspiratif. Saya akan membawa gagasan ini ke pemerintah pusat untuk didukung," ujar Bonnie Triyana dalam kunjungan resesnya di Desa Bayah Timur, Lebak, pada Minggu (21/12).
BACA JUGA: Ketua DPRK Banda Aceh: Dari 150 BTS Telkomsel, Hanya 20 yang Punya Genset
Legislator daerah pemilihan Banten I itu menjelaskan monumen akan mengabadikan momen penting, termasuk pertemuan Bung Karno dan Tan Malaka di Tugu Romusha, Bayah. Tugu tersebut rubuh pada 2024 dan memiliki makna historis tinggi. “Saya akan membawa persoalan Tugu Romusha ini ke kementerian terkait agar dibangun kembali secara layak dan bermartabat, tetapi dengan menghadirkan Patung Bung Karno dan Tan Malaka. Ini bukan sekadar monumen, tapi simbol sejarah penderitaan rakyat yang juga menjadi bagian dari narasi besar perjuangan bangsa,” ujar Bonnie.
Ia menambahkan, "Pertemuan bersejarah itu adalah bagian dari jejak intelektual dan semangat perjuangan yang perlu diwariskan kepada generasi muda." Bonnie menekankan negara tidak boleh abai terhadap situs yang merekam penderitaan rakyat.
BACA JUGA: Rajiv Bagikan 10 Ribu Paket Sembako di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Saat Reses DPR RI
Kunjungan itu juga membahas pengembangan Situs Batu Bedil sebagai destinasi pariwisata budaya terpadu. Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Rahmat Taufik, memaparkan, “Kami merancang Batu Bedil sebagai kawasan wisata yang komprehensif, mengintegrasikan aspek geologi, edukasi, budaya, dan religi untuk memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.”
Bonnie menyambut positif konsep tersebut. “Pariwisata yang dirancang dengan matang dan melibatkan masyarakat akan membawa dampak berkelanjutan. Batu Bedil memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.
BACA JUGA: BKSAP DPR: Diplomasi Parlemen untuk Perkuat Posisi RI di Tengah Dimanika Global
Terkait aspirasi warga, Bonnie menanggapi isu perlindungan hukum bagi guru. “Prinsip perlindungan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya adalah hal non-negoisasi dan sedang kami perjuangkan dalam pembahasan RUU,” tegasnya.
Di akhir kunjungan, Bonnie mendorong pengembangan kegiatan budaya sebagai penopang pariwisata. Ia melihat tradisi lokal seperti bakar jagung bersama bisa dikemas menjadi atraksi wisata yang autentik. “Identitas budaya adalah jiwa dari pariwisata. Kegiatan semacam ini yang akan mengukuhkan daya tarik Bayah Timur,” pungkas Bonnie. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin SAPMA PP DKI Jakarta, Gerald Purba Siap Kolaborasi dengan Pemprov & DPRD
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga



