Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan pihaknya telah menyelesaikan seluruh pekerjaan teknis dan persiapan terkait euro digital dan kini langkah selanjutnya sepenuhnya berada di Uni Eropa.
Lagarde mengatakan bahwa proyek digital euro bertujuan menciptakan alat pembayaran publik dalam bentuk digital. Hal itu saat ini masih dalam tahap pembahasan di Dewan Uni Eropa dan Parlemen Eropa.
Baca Juga: Satu Dekade Audit BPK Dorong Penguatan Efisiensi dan Tata Kelola Digital Pendidikan
“Kami telah menyelesaikan pekerjaan teknis dan persiapan. Sekarang giliran lembaga politik untuk bertindak,” kata Lagarde, dilansir Senin (22/12).
Lagarde menegaskan kembali bahwa pihaknya akan tetap menerapkan pendekatan meeting-by-meeting dalam menentukan kebijakan suku bunga. Keputusan akan didasarkan pada data ekonomi dan keuangan terbaru, prospek inflasi serta efektivitas kebijakan moneter yang diterapkan.
“Kami tidak melakukan komitmen awal terhadap jalur suku bunga tertentu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa inflasi masih berada dalam jalur untuk kembali ke target pada 2028. Proyeksi terbaru menunjukkan inflasi utama rata-rata 2,1% di 2025. Capaian tersebut turun di bawah target pada 2026 dan 2027. Nantinya ia kembali ke 2,0% di 2028.
Sementara kebijakan moneter tetap stabil, bank sentral menekankan bahwa digital euro merupakan prioritas strategis bagi masa depan sistem keuangan dari Eropa.
“Ambisi kami adalah memastikan bahwa di era digital, terdapat mata uang yang menjadi jangkar stabilitas bagi sistem keuangan,” kata Lagarde.
Digital euro awalnya diperkirakan meluncur pada paruh kedua dari 2026. Hal tersebut sejalan dengan implementasi regulasi dari Markets in Crypto-Assets (MiCA).
Baca Juga: ECB Tahan Suku Bunga, Revisi Naik Proyeksi Ekonomi dan Inflasi Uni Eropa
ECB kini berencana mempersiapkan potensi penerbitan digital euro hingga 2029. Tahapan awal, termasuk uji coba dan transaksi perdana, diperkirakan dapat dimulai paling cepat pada pertengahan dari 2027.
