Melawan Waktu: Realitas Hidup Komuter Kota Penyangga demi Kerja di Jakarta

kompas.com
2 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar terbit, banyak warga dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah bergerak menuju Jakarta.

Mereka menempuh jarak puluhan kilometer, berdesakan di KRL Commuter Line, Transjakarta, bus, hingga ojek daring, demi satu tujuan, yakni bekerja di Ibu Kota.

Fenomena bekerja di Jakarta, tetapi tinggal di kota penyangga bukan lagi sekadar pilihan sementara, melainkan realitas hidup yang dijalani jutaan komuter setiap hari. Rutinitas panjang ini menuntut pengorbanan waktu, tenaga, dan kualitas hidup.

Baca juga: 6 Tahun Menjaga Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Perjuangan yang Tak Mudah

Bagi banyak pekerja, tinggal di Jakarta bukan perkara mudah. Harga sewa hunian yang terus melambung, biaya hidup yang tinggi, serta keterbatasan ruang tinggal memaksa mereka mencari alternatif di luar Ibu Kota.

Kota-kota penyangga kemudian menjadi solusi kompromi: jarak yang lebih jauh ditukar dengan biaya hidup yang relatif lebih terjangkau.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=komuter, indepth, Pekerja Jakarta, kerja di jakarta, kerja di jakarta rumah di bogor&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMi8wODU5MDQyMS9tZWxhd2FuLXdha3R1LXJlYWxpdGFzLWhpZHVwLWtvbXV0ZXIta290YS1wZW55YW5nZ2EtZGVtaS1rZXJqYS1kaS1qYWthcnRh&q=Melawan Waktu: Realitas Hidup Komuter Kota Penyangga demi Kerja di Jakarta§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Namun, kompromi ini datang dengan harga lain: waktu tidur terpangkas, kelelahan kronis, dan ketidakpastian perjalanan.

Pergi Pagi, Pulang Malam

Amelia Putri (24), Marketing di wilayah Sudirman, Jakarta Pusat, telah menjalani hidup sebagai komuter sejak awal 2023.

Ia memilih tetap tinggal di Bogor, Jawa Barat, bersama orangtuanya dengan konsekuensi perjalanan pulang-pergi yang panjang hampir setiap hari.

“Biasanya berangkat subuh, naik KRL dari Stasiun Bogor, lalu sambung ojek online ke kantor,” ujar Amelia kepada Kompas.com, Jumat (19/12/2025).

Jika perjalanan lancar, waktu tempuh sekitar dua jam sekali jalan. Namun, gangguan KRL, antrean panjang, dan kepadatan penumpang sering membuat durasi perjalanan membengkak. Tak jarang, Amelia baru tiba kembali di rumah pukul 21.00 WIB.

Keputusan Amelia bukan tanpa pertimbangan. Harga kos di sekitar Sudirman dan Setiabudi dinilainya sudah tak rasional bagi pekerja muda dengan penghasilan awal karier.

“Untuk kos yang layak bisa di atas Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per bulan, belum makan dan kebutuhan lain. Kalau di Bogor, saya bisa menekan pengeluaran,” kata dia.

Baca juga: Sisi Gelap Stasiun Tanjung Priok, Cagar Budaya yang Sempat Jadi Tempat Prostitusi

Pilihan rasional itu dibayar mahal dengan tenaga dan waktu. Rutinitas berdesakan di KRL menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan.

Amelia mengaku sering berdiri sepanjang perjalanan, berdesakan, dan sesak napas pada jam sibuk.

“Capek fisik dan mental. Tapi lama-lama seperti dinormalisasi. Saya mikirnya Jakarta itu tempat cari uang, Bogor itu rumah,” ujar Amelia.

Hal serupa juga dirasakan Syifa Ramadhani (25), SEO Specialist yang bekerja di Setiabudi, Jakarta Selatan.

Setiap hari, ia menempuh perjalanan dari Depok, Jawa Barat, menggunakan kombinasi KRL dan MRT.

“Berangkat pagi-pagi sekali supaya tidak terlalu padat, tapi tetap saja sering penuh,” kata Syifa.

Waktu tempuh satu setengah hingga dua jam sekali jalan membuat energi Syifa terkuras, bahkan sebelum hari kerja benar-benar dimulai.

“Kalau pulang malam, rasanya sudah tidak punya energi untuk apa-apa. Hidup cuma kerja dan perjalanan,” ujar dia.

Meski sempat terpikir untuk ngekos di Jakarta, hitung-hitungan biaya membuat Syifa mengurungkan niat.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Baca juga: Cara Mata Elang Dapat Data Nasabah dengan Mudah dalam Hitungan Detik


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hasil BRI Super League: Ramon Tanque Gacor Lagi, Persib Atasi Perlawanan Bhayangkara FC
• 13 jam lalubola.com
thumb
Liga Italia: Fiorentina cetak kemenangan perdana, Atalanta tekuk Genoa
• 3 jam laluantaranews.com
thumb
Foto: Ramon Tanque Cetak Brace, Persib Bungkam Bhayangkara FC di GBLA
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
Jadwal Pekan ke-15 BRI Super League: Persib Menantang Bhayangkara FC
• 22 jam lalubola.com
thumb
Demi Kesehatan, Konsumen Diminta Tolak Galon Tua yang Masih Beredar di Pasaran
• 12 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.