Demi Kesehatan, Konsumen Diminta Tolak Galon Tua yang Masih Beredar di Pasaran

wartaekonomi.co.id
2 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Galon air minum yang sudah berusia lebih dari dua tahun dan tampak kusam ternyata masih banyak beredar di pasaran. Kondisi ini mendorong Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI mengeluarkan peringatan keras bahwa konsumen berhak menolak galon yang tidak layak demi kesehatan dan keselamatan.

Ketua KKI, David Tobing, menegaskan konsumen tidak boleh lagi pasrah saat menerima galon buram atau penyok. “Kepada konsumen, kami menyerukan konsumen itu mempunyai hak untuk memilih,” ujarnya melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu (21/12/2025).

Ia menyoroti praktik tidak adil di lapangan karena harga galon lama dan baru tetap sama. “Karena harganya sama. Galon baru, galon tua, itu harganya sama. Jadi konsumen berhak menolak, minta yang baru. Itu yang paling penting.”

Masalah ini bukan sekadar tampilan. Galon kusam menandakan penurunan kualitas plastik yang berpotensi melepas zat berbahaya. “Karena lebih buram, lebih kusam warna galon itu lebih berpotensi bahaya atau menimbulkan penyakit,” kata David.

Baca Juga: Khawatir dengan Pengeluaran Rumah Tangga, Konsumen Indonesia kini Semakin Bijak Berbelanja

KKI bahkan menemukan galon dengan kode produksi 2012–2016 masih digunakan di wilayah Jabodetabek. Karena itu, konsumen diimbau memeriksa kondisi fisik dan kode produksi. “Yang kedua ceklah kode produksinya,” tambahnya.

Untuk menindaklanjuti temuan di lapangan, KKI membuka kanal pengaduan resmi. Tak hanya itu, BPKN pun turun tangan dengan membuka hotline khusus.

Anggota BPKN, Fitrah Bukhari, menyebut konsumen bisa langsung melapor jika menerima galon tua. “Kalau misalnya nanti dikasih galon sama penjualnya galon yang ‘manula’ begitu, bisa mengajukan juga ke BPKN di call center 08153 153 153,” katanya.

Ke depan, KKI dan BPKN berharap keberanian konsumen menolak galon tua akan menekan peredaran galon tidak layak, sekaligus memaksa produsen menjaga standar demi kesehatan masyarakat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pengamat: Bahlil Ingin Tunjukkan Loyalitas Total Golkar ke Prabowo
• 13 jam lalukompas.com
thumb
Haedar Nasir Ingatkan Konsekuensi Banjir Sumatera tak Jadi Bencana Nasional tidak Ringan
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
Tips Membersihkan Rumah Pasca Banjir Agar Kembali Bersih dan Aman
• 5 jam lalubisnis.com
thumb
Bos VinFast Prediksi Kendaraan Listrik di Indonesia Tumbuh 20% pada 2025
• 8 jam lalukatadata.co.id
thumb
Mendagri Bilang 106 Ribu Pakaian Baru Bakal Disalurkan ke Korban Bencana Sumatera
• 21 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.