Hi!Pontianak - Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari 15 WN China serang TNI di Ketapang hingga kebakaran di Pontianak.
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. 15 WN China Mengamuk, Serang TNI dan Satpam Tambang Emas di Ketapang
Keributan terjadi di area tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri (SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Sebanyak 15 Warga Negara (WN) China yang membawa senjata tajam dan airsoftgun mengamuk, lalu merusak 2 kendaraan perusahaan hingga menyerang anggota TNI dan satpam perusahaan, pada Minggu sore, 14 Desember 2025.
“Dalam aksi penyerangan ini, satu mobil dan sepeda motor perusahaan kami dirusak oleh WN China. Sekitar pukul 15.30 WIB, petugas pengamanan sipil PT SRM yang tengah berjaga melihat adanya aktivitas penerbangan drone di sekitar area perusahaan. Pada saat yang bersamaan, lima anggota TNI dari Yonzipur 6/Satya Digdaya (SD) Anjungan yang berada di lokasi turut melakukan pengejaran terhadap pilot drone tersebut,” ungkap Chief Security PT SRM Imran Kurniawan, Senin, 15 Desember 2025.
Imran menjelaskan, pengejaran terhadap pilot drone melibatkan 6 orang. Satu orang berasal dari unsur pengamanan sipil PT SRM dan 5 lainnya merupakan anggota TNI dari Yonzipur 6/Satya Digdaya yang sedang melaksanakan kegiatan LDS (latihan dasar satuan) di area perusahaan.
2. Bukan karena Gempa, Ini Penyebab Rusaknya Rumah Warga di Peniraman Mempawah
Warga Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, dihebohkan dengan suara dentuman dan getaran pada Rabu malam, 17 Desember 2025. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, viral di media sosial ada salah satu rumah warga yang disebut-sebut rusak akibat getaran yang terjadi.
Menyikapi informasi tersebut, Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Setyadi, didampingi Kepala Desa Peniraman langsung mendatangi rumah itu dan melakukan klarifikasi.
Berdasarkan hasil klarifikasi, rumah warga tersebut rusak bukan karena getaran yang terjadi, melainkan karena pembangunan rumah baru di sebelahnya.
3. PLTU Kalbar 3 Terbakar, Kini Sudah Aman Terkendali
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalbar 3 mengalami kebakaran pada Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. PLTU ini berada di Dusun Tanjung Gundul, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Insiden kebakaran tersebut berhasil tertangani dan aman terkendali oleh Tim PLN Indonesia Power yang bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Damkar Teluk Suak, Damkar Mitra Teluk Suak, dan PBKS Pasar Kulor.
Dikabarkan tidak ada korban jiwa yang tertelan, baik dari pekerja maupun masyarakat sekitar. Tim PLTU Bengkayang dan PLN Indonesia Power saat ini sedang melakukan investigasi untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kebakaran.
4. Sebuah Rumah di Jalan Beringin Pontianak Terbakar
Kobaran api membubung tinggi di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Beringin, Gang Sa’man, Kota Pontianak pada Jumat, 19 Desember 2025. Sebuah rumah tingkat dua hangus dilalap api seluruhnya dalam peristiwa kebakaran tersebut yang terjadi sekitar pukul 18.10 WIB malam.
“Yang terdampak hanya satu buah rumah saja. Dapat dikatakan seratus persen habis sekali dilahap si jago merah, hanya tersisa tiang dan kanopi di bagian depan rumah saja,” kata Iwan, Pemadam Kebakaran Mentari.
Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian, api pertama kali terlihat dari bagian belakang rumah. Kondisi cuaca terik dan hembusan angin yang cukup kencang membuat si jago merah dengan cepat merambat ke seluruh bagian rumah berdinding beton tersebut.
Puluhan petugas dari berbagai Yayasan Pemadam Kebakaran (Damkar) swasta di Kota Pontianak pun dikerahkan menuju lokasi kejadian. Iwan bilang, akses jalan yang sempit ketika menuju titik api dan banyaknya warga yang berkerumun sempat menjadi kendala bagi petugas.
5. BNN Kalbar Sebut Pengguna Narkoba di Kalbar Meningkat Selama 2025
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat peningkatan jumlah pengguna narkoba sepanjang tahun 2025. Salah satu faktor utama yang mendorong tren tersebut adalah semakin murah dan mudahnya narkoba diperoleh di wilayah Kalbar, sehingga memperluas jangkauan pengguna hingga ke berbagai lapisan masyarakat.
“Dari 1,3 persen menjadi 2,11 persen. Kenaikan ini dipicu dari harga narkoba yang turun drastis di Kalbar, sekarang hanya tinggal sekitar Rp 300 ribu,” kata Kepala BNNP Kalbar, Brigjen Pol Totok Lisdiarto, Jumat 19 Desember 2025.
Berdasarkan hasil razia yang dilakukan kemarin, mayoritas pelanggar berasal dari kelompok usia remaja hingga dewasa muda, yaitu antara 15 hingga 35 tahun. Persentasenya mencapai sekitar 70 persen dari total yang terjaring. Sementara itu, pelanggar yang berusia 45 tahun ke atas hanya ditemukan dalam jumlah yang relatif kecil.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417976/original/049724300_1763555921-InShot_20251119_193350409.jpg)

