“Sebuah Visi Tentang Tiongkok yang Benar-Benar Luar Biasa” : Shen Yun Memulai Tur Global dengan Pertunjukan di Prancis

erabaru.net
2 jam lalu
Cover Berita

AMNÉVILLE, Prancis—Dengan suguhan memukau berupa tarian klasik Tiongkok dan musik orkestra live, Shen Yun Performing Arts membuka musim pertunjukan barunya di kota Amnéville, Prancis bagian utara, pada 18 Desember.

Kini memasuki tahun ke-20 kiprahnya, Shen Yun kembali menggelar tur dunia dengan delapan kelompok pertunjukan berskala besar, menghadirkan kepada penonton di berbagai belahan dunia sebuah pertunjukan yang menggugah dan memukau, dengan misi menghidupkan kembali kebudayaan Tiongkok yang benar-benar terinspirasi dari nilai-nilai ketuhanan.

Bagi Jean-Louis Janin Daviet, kurator seni di Musée de l’Hôtel Abbatial di kota Lunéville yang berdekatan, menyaksikan Shen Yun merupakan sebuah pengalaman “pendalaman yang sungguh nyata.”

Ia memuji Shen Yun sebagai pertunjukan yang sempurna tanpa cela, yang memadukan beragam unsur seni secara harmonis dan membangkitkan seluruh inderanya. Dalam pertunjukan Shen Yun, ia merasa telah melihat semua dewa dan merasakan kehadiran ilahi yang turun ke dunia.

 “Pertunjukan ini bagi saya merupakan pengalaman yang benar-benar imersif. Ini adalah perjalanan yang telah lama kami impikan, dan hasilnya sangat sukses. Warna-warnanya luar biasa indah. Saat para gadis muda memegang bunga teratai, saya hampir bisa mencium aromanya. Ketika layang-layang terbang, saya seolah melihat layang-layang yang nyata,” ujarnya. 

“Melalui pertunjukan ini kita dapat melihat—seperti yang disampaikan dua pembawa acara muda yang anggun—masa-masa penuh penderitaan, masa tabu, masa mitologi, serta kisah-kisah yang luar biasa dan fantastis. Menurut saya, ini adalah interpretasi yang menakjubkan tentang ‘Tiongkok’,” katanya. 

Jean-Louis Janin Daviet adalah pakar seni dekoratif dan warisan budaya Prancis, seorang kurator, museolog, dan ahli restorasi. Ia mengkhususkan diri pada seni meja makan, keramik, kristal, dan furnitur langka. Ia pernah menjabat sebagai penanggung jawab wilayah Prancis di rumah lelang Christie’s, serta merupakan penerima Ordo Ksatria Seni dan Sastra Prancis.

 “Ini adalah perpaduan sempurna dari berbagai elemen—koreografi yang benar-benar tanpa cela. Penggunaan latar digital berteknologi tinggi sangat menakjubkan: tokoh-tokoh keluar dari layar lalu menghilang kembali. Dipadukan dengan koreografi yang sempurna, kita bahkan sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang citra. Sungguh luar biasa,” katanya. 

“Ada satu hal lain yang sangat istimewa: saya sangat peka terhadap warna—paduan warnanya. Kostumnya sangat menonjol. Busana bergaya Kosak sungguh mengagumkan. Saya juga sangat menyukai tarian lengan air (shuixiu): begitu ringan dan mengalir. Para penari muda seakan melayang di atas panggung; lengan bajunya seperti pita sutra. Tubuh para penari tampak lembut, ringan, dan halus, sepenuhnya selaras dengan keanggunan mereka,” ujarnya. 

Shen Yun memadukan berbagai unsur seni secara sempurna dan membangkitkan seluruh indranya.

“Semua indra saya terbangun. Tentu pertama adalah visual, lalu pendengaran—saya benar-benar terpesona oleh musiknya. Yang paling menyentuh saya adalah melihat sebuah orkestra yang sungguh nyata dan tampil langsung. Meski jumlahnya ringkas, ada konduktor, dan ada alat favorit saya, harpa. Mendengar suara harpa dan melihatnya di sisi paling kiri lubang orkestra membuat saya sangat terpikat. Ini adalah musik, aroma, warna, dan keharuman—semuanya membangkitkan seluruh indra saya,” kata Jean-Louis Janin Daviet. 

“Saya merasa seolah terangkat, menjadi ringan dan bebas. Saya pun berpikir, mengapa kita tidak bisa berjalan seringan itu, atau tiba-tiba melakukan tiga kali salto ke depan dan ke belakang secara beruntun? Para penari itu benar-benar menguasai semua teknik—baik lompatan akrobatik yang sulit, komposisi tari, maupun ekspresi tubuh—dan ekspresi wajah mereka sempurna, sekaligus tenang dan fokus,” katanya. 

“Ini sungguh luar biasa. Ini adalah pilihan istri dan teman-teman saya, dan saya sama sekali tidak menyesal, karena pertunjukannya benar-benar istimewa,” ujarnya. 

Dalam pertunjukan Shen Yun, ia merasa melihat semua dewa dan merasakan kehadiran ilahi.

 “Saya benar-benar merasakan gambaran ilahi. Adegan pembuka langsung sangat memikat—seluruh makhluk surgawi turun ke dunia manusia, hadir di tengah manusia. Saya menyukai keberagaman sosok dewa dalam gambaran itu,” ujar Jean-Louis Janin Daviet . 

“Ada segala bentuk dewa—hampir mencakup semua negara, semua bangsa, semua dewa, semua pelindung kita. Ya, saya sungguh merasakan turunnya kehadiran ilahi. Saya percaya, tanpa Tuhan, dunia kita tidak akan ada. Dalam semua bangsa, semua negara, dan semua struktur sosial, kita membutuhkan spiritualitas ini untuk menyertai kita, membantu kita, melindungi kita, dan membuat kita terpesona,” lanjutnya. 

“Saya memandang dunia ini seperti sebuah rantai raksasa yang terdiri dari puluhan mata rantai. Agar rantai itu dapat berfungsi, kita harus saling melengkapi dan saling memberi kontribusi, namun semua itu harus dilakukan dengan cara yang damai, anggun, dan penuh kehalusan,” katanya. 

“Ketika kita menyaksikan gambaran yang ditampilkan oleh Shen Yun, kita hampir pasti sampai pada satu kesimpulan: Tiongkok adalah sebuah tanah yang memiliki kebudayaan halus dan mendalam yang telah berkembang selama berabad-abad, jauh lebih awal dibandingkan Eropa,” jelasnya. 

Konstanze dan Jens Hoellermann menikmati pertunjukan Shen Yun Performing Arts di Galaxie Amnéville, Amnéville, Prancis, pada 18 Desember 2025. NTD

“Luar Biasa untuk Disaksikan”

Konstanze dan Jens Hoellermann, owner sebuah perusahaan jasa investasi, memberikan pujian tinggi terhadap keindahan artistik dan keanggunan Shen Yun.

“Sungguh luar biasa menyaksikan semua ini,” ujar Nyonya Hoellermann, yang menjabat sebagai manajer perusahaan tersebut. “Sejujurnya, saya sangat terpesona dengan apa yang mereka lakukan—bagaimana mereka menampilkan pertunjukan ini, dan bahasa tubuh seperti apa yang mereka miliki.”

Nyonya Hoellermann mengatakan bahwa melalui Shen Yun ia belajar banyak tentang tari klasik Tiongkok, serta memuji para seniman atas “keberanian” mereka dalam menghadapi tekanan dari rezim Tiongkok.

“Mereka sebenarnya tidak bisa kembali ke Tiongkok … itu sangat menarik dan sangat berani,” katanya.

Dalam menjelaskan latar belakang misinya untuk menghidupkan kembali kebudayaan Tiongkok, Shen Yun menerangkan di situs resminya bahwa Partai Komunis Tiongkok telah secara sistematis mencabut akar budaya tradisional Tiongkok melalui berbagai kampanye, seperti Revolusi Kebudayaan, yang “membawa 5.000 tahun peradaban ke ambang kepunahan.”

Jens Hoellermann, yang menjabat sebagai direktur perusahaan mereka, mengatakan bahwa pertunjukan Shen Yun sangat artistik dan anggun.

“Melihat para seniman ini tampil memberikan rasa keanggunan, rasa harmoni, dan semua itu—sungguh sebuah kenikmatan untuk ditonton,” ujarnya.

Shen Yun masih akan menggelar empat pertunjukan lagi di Amnéville dan akan segera memulai rangkaian pertunjukan di Amerika Serikat dan Taiwan. Pertunjukan pertama Shen Yun di Amerika Serikat akan berlangsung di San Jose pada 24 Desember 2025.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi Shen Yun untuk pemesanan tiket.

Laporan wawancara oleh reporter New Tang Dynasty Television Ren Jing dan Zhao Jialin dari Amnéville, Prancis.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Apresiasi Progresivitas BPC HIPMI Jakarta Utara
• 13 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Kaleidoskop 2025: Misteri Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Masih Alami Kebuntuan
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Jelang Natal, Kardinal Suharyo Ceritakan Persiapan di Katedral Jakarta
• 22 jam lalukompas.tv
thumb
Gagal Kalahkan Persebaya di BRI Super League, Pelatih Borneo FC Ungkap Impresi Duel Berlangsung Sengit
• 16 jam lalubola.com
thumb
Mengenal Etnoparenting, Gaya Pengasuhan Anak Berbasis Budaya
• 18 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.