FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri angkat suara. Terkait wacana Makan Bergizi Gratis (MBG) diantar ke rumah siswa selama libur sekolah.
Menurutnya, rencana itu menghilangkan daya dukung MBG untuk pendidikan.
“Ketika MBG dikirimkan langsung ke rumah siswa masing-masing, maka MBG sebagai daya dukung pendidikan menjadi hilang,” tulis Iman dikutip dari unggahannya di X, Senin (22/12/2025).
“Sebab tidak ada fungsi pendidikan disana,” tambahnya.
Menurutnya, MBG jika demikian hanya seperti bantuan sosial alias bansos.
“MBG disini seperti bansos, yaitu menjalankan fungsi kesejahteraan sosial,” ucapnya.
Di sisi lain, jika MBG tetap dijalankan di hari libur, maka pihak sekolah akan dipaksa terlibat.
“Jika ini dipaksakan, maka sekolah akan dipaksa terlibat,” ujarnya.
Itu, kata dia, bisa dilihat setelah keluarnya Surat Edaran (SE) terjat Penanggung Jawab (PJ) MBG untuk guru.
“Apalagi setelah SE soal PJ MBG. Guru yang sudah liburan harus balik kanan untuk memuluskan pengantaran MBG. Sangat tidak setimpal,” pungkasnya.
Adapun wacana ini disampaikan pihak Basan Gizi Nasional (BGN). Mereka menyiapkan sejumlahskema penyaluran agar anak-anak tetap memperoleh asupan meski kegiatan belajar mengajardiliburkan.
“Masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) perlu melakukan inventarisasi,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, Minggu (21/12/2025).
Pada awal masa libur, BGN akan membagikan menu siap santap yang dapat dikonsumsi hingga empathari. Isinya antara lain telur, buah, susu, abon, atau dendeng.
“Kami sedang merancang sistem pengiriman setelah empat hari libur,” ucap Dadan.
(Arya/Fajar)



