Harga pangan di beberapa pasar tradisional di Jakarta masih tinggi menjelang libur natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru). Hal ini didapati dari hasil pantauan pada dua pasar yakni Pasar Kramat Jati dan Pasar Embrio di Jakarta Timur.
Pada Senin (22/12), kumparan awalnya menghampiri Pasar Kramat Jati. Di sana, harga berbagai jenis cabai dan bawang masih ada di level yang tinggi. Untuk cabai rawit, harganya ada pada Rp 90.000 per kg, cabai keriting merah Rp 60.000 per kg, bawang putih Rp 45.000 per kg dan bawang merah Rp 50.000 per kg.
Anda Suhanda, salah seorang pedagang komoditas tersebut menjelaskan harga tersebut termasuk naik ketimbang kondisi biasanya. Hal ini disebabkan oleh semakin dekatnya Nataru.
“Itu termasuk naik, standarnya kan kaya gini (bawang putih) Rp 40.000, ini lagi naik, nyambut tahun barunya,” ujar Anda kepada kumparan.
Sementara itu, untuk telur harganya di pasar ini ada pada kisaran Rp 30.000 per kg sampai Rp 31.000 per kg. Ferry, salah seorang pedagang di sana juga mengungkap kenaikan tersebut sudah terjadi hampir sebulan.
“Naik banyak, ini sekarang Rp 31.000 per kg-nya. Kalau hari biasa mah Rp 28.000 per kg, sudah hampir sebulan. Dari tanggal 1 (Desember), pasti (naik) hari besar pasti naik,” kata Ferry.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas daging sapi dan daging ayam. Untuk daging sapi, di Pasar Kramat Jati juga menunjukan adanya kenaikan harga. Saat ini, harga daging sapi lokal mencapai Rp 130.000 per kg.
Utun Sukaemi yang menjadi salah satu pedagang daging sapi di sana bercerita angka ini naik Rp 20.000. Biasanya, ia menjual dengan harga Rp 110.000 per kg. Menurutnya, tren kenaikan harga daging seharusnya tak terjadi saat Nataru.
“Daging kalau natal enggak ini (naik), natal, tahun baru enggak ngaruh, menjelang puasa baru ngaruh. Makannya, ini sebelum puasa kok daging naik terus,” ujar Utun.
Untuk daging ayam potong bersih, harganya mencapai Rp 60.000 per kg. Angka ini disebut naik dari harga pada hari biasanya yang ada pada kisaran Rp 50.000 per kg. Sementara untuk harga daging ayam broiler utuh per ekor, harganya naik dari Rp 45.000 per ekor menjadi Rp 55.000 per ekor.
“Harganya naik, penjualannya sepi kalau Nataru banyak orang ke luar kota jadi pasarannya sepi. Ayam hidupnya aja bisa mencapai Rp 34.000-Rp35.000 (per ekor),” kata Surip, salah seorang pedagang ayam di Pasar Kramat Jati.
Meski begitu, tren kenaikan harga ayam menurutnya sudah terjadi cukup lama sejak adanya demo rusuh Agustus lalu. Ia juga bercerita terkait sepinya pembeli di pasar tradisional saat ini.
“Ngaruh juga, pengaruh banyak, harga mahal, sepi, soalnya ngambil langsung ke itunya, tidak ke pedagang kecil. Biasa kantin (sekolah) pada beli ayam buat ngasih jajan anak-anak, kalau sudah dikasih makan gratis kan otomatis enggak jajan,” cerita Surip.
Ada Penurunan tapi Harga Masih TinggiSementara itu di Pasar Embrio, ada penurunan harga cabai, bawang merah dan bawang putih. Namun, harganya dinilai masih tinggi.
“Menjelang natal tuh harganya lumayan, sudah agak turun tapi masih kategori mahal,” kata Fatima, salah seorang pedagang komoditas pangan di Pasar Embrio.
Di pasar tersebut, harga cabai rawit berada pada angka Rp 80.000 per kg, cabai keriting merah juga berada di kisaran Rp 80.000 per kg, setelah sebelumnya sempat menembus level Rp 100.000 per kg.
Sementara itu, bawang merah harganya mengalami penurunan menjadi Rp 40.000-Rp 50.000 per kg. Sedangkan bawang putih, harganya ada pada kisaran Rp 50.000 per kg.
Untuk telur, harganya ada pada angka Rp 31.000 per kg di pasar tersebut. Meski begitu, menurut Andrianto, yang merupakan salah seorang pemilik agen telur di sana, angka tersebut sudah turun tipis setelah sempat menembus Rp 32.000 per kg.
Sementara untuk daging ayam potong bersih, harganya ada pada Rp 60.000 per kg. Menurut Joko Sulistio yang merupakan salah seorang pedagang ayam di sana, harga itu naik dari biasanya pada Rp 50.000 per kg.
Sementara daging ayam per ekor harganya ada pada angka Rp 60.000. Angka ini naik karena menurut Joko biasanya ada di kisaran Rp 35.000-Rp 40.000. Untuk daging sapi, harganya ada pada angka Rp 130.000 per kg.
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin (22/12) pukul 09.10 WIB, harga rata-rata nasional cabai keriting merah ada pada Rp 48.297 per kg atau turun 13,34 persen dari harga hari sebelumnya yakni Minggu (21/12), cabai rawit merah Rp 62.864 per kg atau turun 5,77 persen, bawang merah Rp 44.237 per kg atau turun 8,08 persen dan bawang putih Rp 35.220 per kg atau turun 7,33 persen.
Sementara itu, harga telur ayam ras ada pada angka Rp 31.169 per kg atau turn 1,24 persen, daging ayam ras Rp 39.292 atau turun 1,68 persen dan daging sapi murni Rp 133.513 per kg atau turun 1,48 persen.
