Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) meluncurkan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Peluncuran perdana ini dilakukan di Kelurahan Galang Baru, Pulau Sembur Laut, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (20/12).
Pertamina menyebut besaran kapasitas PLTS ini mencapai 400 ribu watt dengan baterai sebesar 1 megawatt (mw). Nantinya, PLTS ini akan memenuhi kebutuhan listrik bagi 200 kepala keluarga yang selama ini belum terjangkau listrik dan masih bergantung pada genset dengan biaya tinggi.
PLTS ini akan dikelola melalui skema kerja sama antara Pertamina NRE dengan Koperasi Merah Putih setempat. Melalui koperasi ini, listrik dari PLTS tidak hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk kegiatan ekonomi produktif warga.
Beberapa kegiatan yang bisa terbantu antara lain perikanan tangkap dan budidaya, termasuk pengoperasian penyimpanan beku dan pembuat es maker berkapasitas besar yang akan dikelola koperasi desa.
“PLTS ini bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi menjadi fondasi penguatan ekonomi rakyat. Dengan koperasi sebagai pengelola, masyarakat menjadi pelaku utama, bukan hanya penerima manfaat,” ujar Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam siaran pers, Senin (22/12).
Dia berharap model KDMP yang terintegrasi dengan energi terbarukan diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain, khususnya wilayah 3T. Hal ini untuk mendorong kemandirian energi sekaligus meningkatkan pendapatan anggota koperasi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan, proyek ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
“Melalui PLTS yang dikelola koperasi, kami ingin memastikan energi bersih menjadi pengungkit kesejahteraan masyarakat,” kata Simon.
Menurutnya, keberadaan PLTS akan menurunkan biaya operasional nelayan, memperpanjang masa simpan hasil tangkapan, serta membuka peluang usaha baru di tingkat desa.
