Pacitan, tvOnenews.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaknai Peringatan Hari Ibu Nasional ke-97 yang dirayakan tanggal 22 Desember 2025 sebagai momentum mengajak semua elemen untuk membahagiakan perempuan, dan meneguhkan peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa.
Menurut Khofifah, pemberdayaan perempuan merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Perempuan memiliki peran multidimensi, tidak hanya sebagai ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai penggerak pendidikan, kesehatan sosial, ekonomi, budaya, dalam pembangunan.
“Perempuan yang berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat, masyarakat yang tangguh, dan bangsa yang maju. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan harus menjadi arus utama dalam setiap kebijakan pembangunan,” ujarnya di sela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Pacitan, Senin (22/12).
Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 mengusung tema “Perempuan Berkarya dan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini, menurut Khofifah, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
Ia menilai, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh sejauh mana perempuan memperoleh akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, kesempatan ekonomi, serta ruang kepemimpinan.
Khofifah menambahkan, perempuan berdaya tercermin dari peran aktif mereka di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari menjadi inspirasi bagi generasi muda, pendorong perubahan sosial, pengambil keputusan yang efektif, hingga penggerak ekonomi.
“Banyak perempuan inspiratif di negeri yang dapat dijadikan rujukan bagi generasi muda, menjadi motivasi bagi anak muda, dalam mengejar impian dan menggali potensi besar dalam diri perempuan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa kemampuan perempuan yang cenderung multitasking turut berkontribusi dalam mendorong perubahan sosial, mempromosikan kesetaraan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Perempuan sering memiliki kemampuan analitis dan empati yang kuat, membuat mereka efektif dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada keluarga, komunitas, dan organisasi,” tegasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyoroti peran perempuan sebagai ibu, pendamping keluarga, sekaligus profesional di dunia kerja bagi para working mom.
“Perempuan dapat menjalankan tugasnya sebagai ibu, sekaligus sebagai pendamping suami dan sebagai seseorang yang berperan di lingkungan kerjanya bagi ibu-ibu yang juga working mom,” imbuhnya.



